KYIV, KOMPAS.com — Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia merekrut warga negara China untuk bertempur di garis depan.
Tuduhan ini muncul setelah Kyiv mengeklaim telah menangkap dua warga China yang sedang bertempur bersama pasukan Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina.
“Ini adalah langkah yang disengaja untuk memperluas perang,” kata Zelensky dalam konferensi pers di Kyiv.
Baca juga:
“Rusia sudah menarik Korea Utara ke dalam konflik, dan kini mereka mencoba menarik China. Ini adalah strategi untuk memperpanjang perang,” imbuhnya.
Menurut Zelensky, pemerintah Ukraina telah mengidentifikasi lebih dari 150 warga China yang diduga telah bergabung dengan militer Rusia.
Ia juga menyebutkan bahwa data berupa nama dan nomor paspor mereka telah dikantongi oleh dinas intelijen Ukraina.
Dalam dokumen yang dibagikan ke media, tercantum 168 identitas warga China yang disebut-sebut telah direkrut melalui platform media sosial seperti TikTok dan jaringan daring lainnya.
Meski tidak menuduh Beijing secara langsung mengirim para tentara, Zelensky menyatakan bahwa pemerintah China mengetahui adanya perekrutan tersebut.
“Beijing tahu apa yang terjadi. Mereka tidak bisa pura-pura tidak tahu,” ujarnya.
Atas tuduhan tersebut, Kementerian Luar Negeri China membantah dengan tegas dan menyebut klaim Zelensky sebagai sesuatu yang tidak berdasar.
Juru bicara Lin Jian menambahkan, pemerintah China selalu menyerukan agar warganya menjauhi zona konflik dan tidak terlibat dalam pertempuran dalam bentuk apa pun.
Lin juga mengatakan bahwa Beijing sedang memverifikasi informasi yang diklaim oleh Kyiv, sambil kembali menekankan posisi netral China dalam konflik Rusia-Ukraina.
Baca juga: Ukraina Sebut Tentara Korea Utara Mundur dari Kursk Rusia
“Kami tidak memberikan bantuan mematikan kepada pihak mana pun,” tegasnya.
Walaupun China mengeklaim netralitas, banyak negara Barat telah menyebut Beijing sebagai pendukung utama Rusia, dengan alasan hubungan erat politik dan ekonomi antara kedua negara.
Tuduhan terhadap China ini datang di tengah upaya diplomasi yang sedang dilakukan Amerika Serikat untuk mendorong gencatan senjata antara Kyiv dan Moskwa.
Sementara itu, kekhawatiran bahwa konflik ini akan semakin meluas dengan melibatkan negara-negara lain terus meningkat, terutama setelah dugaan dukungan militer Korea Utara kepada Rusia pada tahun lalu.
Zelensky menutup pernyataannya dengan menawarkan pertukaran tawanan, yakni dua warga China yang ditangkap akan dibebaskan jika Rusia bersedia membebaskan tahanan perang Ukraina.
Baca juga: Ukraina Klaim Tawan Tentara Korea Utara yang Bertempur untuk Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.