TEHERAN, KOMPAS.com — Iran menyatakan kesediaannya untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat (AS), selama Washington menunjukkan iktikad baik dalam perundingan yang rencananya akan digelar pada Sabtu (12/4/2025).
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan dari Israel yang memperingatkan kemungkinan aksi militer jika negosiasi berlangsung terlalu lama.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa tujuan utama Teheran tetap pada pencabutan sanksi ekonomi berat yang diberlakukan kembali oleh Presiden Donald Trump sejak 2018.
Baca juga: AS-Iran Dijadwalkan Bertemu Sabtu Mendatang, Bahas Program Nuklir
Sanksi ini telah memukul keras perekonomian Iran dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam kolom opini di The Washington Post, Araghchi menulis bahwa solusi militer tidak dapat menjadi bagian dari penyelesaian diplomatik.
“AS dapat menunjukkan keseriusannya dalam diplomasi dengan mematuhi kesepakatan yang mereka buat. Jika kami diberi rasa hormat, kami akan membalas dengan rasa hormat juga,” tulisnya.
Sebelumnya, Trump mengumumkan rencana pembicaraan langsung dengan Iran, saat bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
Namun, Araghchi menekankan bahwa pertemuannya dengan utusan Timur Tengah AS, Steve Witkoff, akan tetap dilakukan secara tidak langsung.
Netanyahu, dalam pernyataan video pada Selasa, menegaskan bahwa Israel tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.
Bahkan, ia menyebut kemungkinan aksi militer jika perundingan berlarut-larut.
"Jika tidak tercapai kesepakatan yang efektif, maka opsi militer menjadi tak terhindarkan," ujarnya.
Israel sebelumnya menentang keras perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia, yang kemudian ditinggalkan secara sepihak oleh Trump.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menekankan bahwa pertemuan yang dijadwalkan akhir pekan ini bukanlah ajang negosiasi, melainkan kesempatan untuk menyampaikan pesan tegas terhadap program nuklir Iran.
Trump sendiri memperingatkan bahwa Iran berada dalam bahaya besar jika perundingan gagal.
Baca juga: Trump Ancam Akan Bom Iran jika Tidak Capai Kesepakatan Nuklir
Dalam wawancara dengan NBC News, ia bahkan mengancam akan melakukan pengeboman jika Iran tak mau bernegosiasi.