SEOUL, KOMPAS.com – Kepolisian Korea Selatan tengah menyelidiki seorang pria berusia 56 tahun yang diduga tidak sengaja memicu kebakaran hutan terburuk dalam sejarah negara itu.
Insiden terjadi saat pria tersebut membersihkan makam keluarganya di Provinsi Gyeongsang Utara.
"Kami menangkapnya tanpa penahanan untuk penyelidikan pada Sabtu (29/3/2025) atas dugaan secara tidak sengaja memulai kebakaran hutan," ujar pejabat kepolisian provinsi kepada AFP. Identitas pria itu dirahasiakan.
Baca juga: Kebakaran Hutan Terbesar dalam Sejarah Korsel, Korban Tewas Bertambah Jadi 26 Orang
Menurut laporan, pria itu tengah membakar dahan pohon di atas makam kakek-neneknya pada 22 Maret. Tindakan itu dilakukan menggunakan korek api.
Putri tersangka mengatakan kepada penyidik bahwa api kemudian terbawa angin.
"Api terbawa angin dan akhirnya memicu kebakaran hutan," ujar sang putri, sebagaimana dilaporkan kantor berita Yonhap. Polisi belum mengonfirmasi keterangan ini secara resmi.
Penyelidik menyebut pemeriksaan di lokasi kejadian masih berlangsung dan diperkirakan akan memakan waktu lebih dari satu bulan.
Setelah itu, pria tersebut akan dipanggil untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kebakaran hutan Korsel telah menewaskan sedikitnya 30 orang dan membakar lebih dari 48.000 hektar hutan, menurut data dari Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan.
Ini menjadikannya sebagai kebakaran hutan terluas yang pernah tercatat di negara tersebut.
Baca juga:
Kawasan Uiseong di Provinsi Gyeongsang Utara menjadi wilayah terdampak paling parah. Sebanyak 12.800 hektar hutan hangus di daerah tersebut.
Kondisi cuaca ekstrem, termasuk angin kencang dan musim kering yang berkepanjangan, memperparah penyebaran api.
Daerah terdampak tercatat mengalami curah hujan di bawah rata-rata selama berbulan-bulan, menyusul tahun terpanas dalam sejarah Korea Selatan pada 2024.
Sejumlah korban jiwa termasuk seorang pilot helikopter yang tewas saat pesawatnya jatuh di wilayah pegunungan.
Selain memakan korban, kebakaran itu juga menghancurkan beberapa situs bersejarah. Salah satunya adalah kompleks kuil Gounsa di Uiseong, yang diperkirakan telah berdiri sejak abad ke-7.
Kebakaran ini turut menyoroti krisis demografi dan ketimpangan regional di Korea Selatan. Banyak wilayah pedesaan dihuni oleh warga lanjut usia, sedangkan generasi muda memilih tinggal di kota besar.
Baca juga: Meski Kuil Hancur, Patung Buddha Emas Selamat dari Kebakaran Korsel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.