OTTAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Kanada yang baru Mark Carney pada Minggu (23/3/2025) menyerukan diadakan pemilu dadakan pada 28 April 2025.
Sebab, ia membutuhkan mandat yang kuat guna menghadapi ancaman dari Presiden AS Donald Trump yang ingin memecah belah Kanada.
Komentar tersebut menunjukkan sejauh mana hubungan antara AS dan Kanada, dua sekutu lama dan mitra dagang utama, namun telah memburuk sejak Trump mengenakan tarif pada Kanada dan mengancam akan mencaploknya sebagai negara bagian ke-51.
Baca juga:
Meskipun pemilihan umum berikutnya baru akan dilaksanakan pada 20 Oktober, Carney berharap untuk memanfaatkan pemulihan yang luar biasa oleh Partai Liberal-nya dalam jajak pendapat.
Yakni sejak Januari ketika Trump mulai mengancam Kanada dan mantan Perdana Menteri Justin Trudeau mengumumkan pengunduran dirinya.
Setelah dilantik sebagai perdana menteri pada 14 Maret, Carney mengatakan dirinya dapat bekerja sama dan menghormati Trump. Namun, pada Minggu, ia mengambil pendekatan yang lebih agresif.
"Kita menghadapi krisis paling signifikan dalam hidup kita karena tindakan perdagangan Presiden Trump yang tidak dapat dibenarkan dan ancamannya terhadap kedaulatan kita," kata Carney kepada wartawan, sebagaimana diberitakan Reuters pada Senin (24/3/2025).
Oleh karena itu, ia ingin membangun kembali perekomonian di Kanada yang kuat dan lebih aman.
Baca juga: Usai Bertemu Trudeau, PM Kanada yang Baru Janjikan Transisi Cepat
"Presiden Trump mengeklaim, Kanada bukanlah negara yang sebenarnya. Dia ingin menghancurkan kita sehingga Amerika dapat memiliki kita. Kita tidak akan membiarkan itu terjadi," tegas Carney.
Namun, Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Carney tersebut.
Diketahui, Trump pada 6 Maret menunda tarif sebesar 25 persen untuk beberapa barang Kanada selama 30 hari.
Sejak itu, ia telah mengenakan tarif pada impor baja dan aluminium serta mengancam tarif timbal balik pada barang-barang tambahan, termasuk produk susu dan kayu Kanada, pada 2 April.
"Jajak pendapat menunjukkan kekhawatiran nomor satu yang dialami warga Kanada saat ini adalah potensi dampak negatif dari Donald Trump dan ancaman tarif," ujar Nik Nanos, kepala ilmuwan data dan pendiri lembaga survei Nanos Research.
"Carney mungkin sedang mempersiapkan langkah yang lebih keras pada 2 April," imbuh Nanos.
Baca juga: Profil Mark Carney, Ekonom yang Akan Jadi PM Kanada
Sebuah jajak pendapat daring Angus Reid yang melibatkan 4.009 orang yang dirilis minggu lalu menunjukkan Partai Liberal memperoleh dukungan publik sebesar 42 persen.
Sementara Partai Konservatif memperoleh dukungan publik sebesar 37 persen. Angus Reid mengatakan margin kesalahan sekitar 1,5 pesen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.