KOMPAS.com - Berita mengenai 27 tentara Pakistan yang tewas karena pembajakan kereta menjadi artikel paling Populer Global saat ini.
Di bawahnya, terdapat artikel tentang perbedaan perlakuan ICC terhadap Duterte dan Netanyahu.
Sementara itu, berita mengenai kondisi Paus Fransiskus yang stabil menduduki posisi ketiga dalam daftar tersebut.
Selengkapnya, berikut ini adalah rangkuman artikel-artikel Populer Global edisi Kamis (13/3/2025) sampai Jumat (14/3/2025) pagi.
Sebanyak 27 tentara tewas ketika aksi pembajakan terjadi, yang dilakukan kelompok separatis di kereta api Pakistan, Rabu (12/3/2025). Para tersangka turut menyandera 346 orang,
Pejabat militer mengatakan kepada wartawan AFP, penyanderaan terjadi selama 30 jam dan 27 tentara itu tidak sedang bertugas.
Misi penyelamatan dilakukan sejak Selasa (11/3/2025) sore, setelah kelompok separatis Tentara Pembebasan Baloch (BLA) mengebom rel di Balochistan, mengakibatkan kereta api yang mengangkut 450 orang terjebak di terowongan.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Geng Bersenjata Pakistan Serang Kereta di Terowongan, 35 Orang Disandera
BENAR-benar nahas nasib Rodrigo Duterte, mantan Presiden Filipina. Duterte ditangkap oleh polisi negaranya sendiri dan langsung diterbangkan ke Den Haag, Belanda, untuk diserahkan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Duterte dituduh melakukan kejahatan kemanusiaan karena membuat kebijakan perang terhadap kejahatan narkoba di negaranya dengan tangan besi dan mengeksekusi ribuan pelaku tanpa proses pengadilan.
Kebijakannya disorot dan dinilai oleh dunia internasional sebagai pembantaian sistematis terhadap rakyatnya sendiri.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga:
Kondisi Paus Fransiskus yang sakit saat ini stabil. Hasil rontgen yang diumumkan Vatikan pada Rabu (12/3/2025) menunjukkan adanya perbaikan.
Hampir satu bulan lamanya Paus berusia 88 tahun itu dirawat di rumah sakit karena pneumonia.
"Kondisi klinis Bapa Suci tetap stabil, dalam kompleksitas gambaran umum," kata Vatikan dalam buletin medis, dikutip dari kantor berita AFP.