优游国际

Baca berita tanpa iklan.

PBB Lakukan Efisiensi akibat Krisis Pendanaan

优游国际.com - 14/03/2025, 03:05 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (13/3) mengumumkan upaya efisiensi operasional di tengah kekurangan dana yang semakin parah. 

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan langkah ini sangat diperlukan karena sumber daya organisasi terus berkurang akibat berbagai faktor, termasuk kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.  

Guterres mengungkapkan bahwa selama tujuh tahun terakhir, PBB mengalami krisis likuiditas akibat ketidakpatuhan negara anggota dalam membayar iuran mereka secara penuh dan tepat waktu.  

Baca juga:

"Sebagai contoh, AS, yang menjadi kontributor terbesar dengan kuota 22 persen dari anggaran reguler PBB, memiliki tunggakan sebesar 1,5 miliar dollar AS (Rp 25 triliun) hingga akhir Januari," kata seorang juru bicara PBB, dikutip dari kantor berita AFP pada Kamis (13/3/2025). 

China, yang merupakan kontributor terbesar kedua dengan kuota 20 persen, juga mengalami keterlambatan pembayaran dan baru melunasi iurannya pada akhir Desember 2024.  

Selain itu, keputusan Trump untuk memangkas hampir seluruh bantuan kemanusiaan luar negeri, yang sebagian besar digunakan untuk mendanai program dan badan PBB, semakin memperburuk situasi. 

Ada kekhawatiran bahwa Trump akan kembali mengurangi kontribusi AS terhadap anggaran PBB, seperti yang ia lakukan sebelumnya.

Sebagai respons terhadap tantangan ini, PBB meluncurkan program UN 80 bertepatan dengan peringatan 80 tahun organisasi tersebut. 

"Program ini akan mencermati kembali pelaksanaan semua mandat yang telah diberikan dalam resolusi Majelis Umum selama beberapa dekade untuk mencari potensi tumpang tindih atau pemborosan," ujar pejabat tersebut.  

Baca juga: PBB Pangkas Bantuan Pangan untuk Rohingya, Imbas Kekurangan Dana

Dalam upaya efisiensi anggaran, beberapa layanan yang sebelumnya disediakan oleh UNICEF dan UNFPA di New York akan dialihkan ke Kenya, di mana biaya operasional lebih rendah. 

Selain itu, perekrutan pegawai baru untuk Sekretariat PBB, yang pada akhir 2023 mempekerjakan lebih dari 35.000 orang, saat ini dibekukan.  

Menanggapi pertanyaan apakah UN 80 serupa dengan Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE) yang dipimpin oleh Elon Musk, Guterres dengan tegas menolak klaim tersebut.  

"Proses, metodologi, dan tujuan kami sangat berbeda," katanya. 

Guterres menegaskan bahwa efisiensi di PBB bukan sekadar soal keuangan, tetapi juga menyangkut kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.  

"Anggaran PBB bukan sekadar angka di laporan keuangan. Ini adalah persoalan hidup dan mati bagi jutaan orang," ujarnya.  

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau