优游国际

MERRITT ISLAND, KOMPAS.com - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan satelit berukuran seperti mesin pencuci piring dari Florida pada Rabu (26/2/2025) untuk mencari lokasi air di bulan.

Pengidentifikasian lokasi sumber daya tersebut akan menyasar permukaan bulan, terutama di sekitar kawah Shackleton di dekat kutub selatan bulan.

Dilansir dari Reuters, Kamis (27/2/2025), roket Falcon 9 dari SpaceX lepas landas dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral dengan membawa satelit pengorbit NASA bernama Lunar Trailblazer. 

Baca juga: NASA Sisakan Ruang pada Penerbangan Berikutnya, Tampung Astronot Terjebak di Orbit

Lunar Trailblazer, yang memiliki berat sekitar 200 kg dan lebarnya mencapai 3,5 meter ketika panel suryanya terbuka penuh ini, dikirim untuk mencari dan memetakan keberadaan air dan gas lainnya di permukaan bulan.

Keberadaan air di bulan sangat penting untuk eksplorasi di masa depan, termasuk kemungkinan pembangunan pangkalan bulan jangka panjang yang dihuni oleh astronot. 

Air tersebut tidak hanya dapat diolah menjadi pasokan minum, tetapi juga bisa diubah menjadi oksigen yang dapat dihirup dan hidrogen sebagai bahan bakar roket.

Pesawat antariksa ini dibangun oleh divisi luar angkasa perusahaan produsen pesawat Lockheed Martin dan merupakan muatan tambahan di atas roket.

Baca juga: Alasan NASA Lebih Andalkan SpaceX Dibanding Boeing Jemput Astronot Terjebak di Orbit

Sementara itu, muatan utamanya adalah misi pendaratan bulan yang dipimpin oleh Intuitive Machines.

Meskipun permukaan bulan sering dianggap tandus, pendaratan sebelumnya telah menemukan keberadaan air di bulan.

Tak hanya tempat yang dingin dan selalu teduh seperti di kutub selatan bulan, lokasi-lokasi yang lebih hangat dan terkena sinar matahari juga diindaksi menyimpan sumber daya air. 

Baca juga: Trump Calonkan Astronot Miliarder Swasta Jared Isaacman sebagai Kepala NASA