TEHERAN, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan, usulan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza bisa mengancam stabilitas dan keamanan di Timur Tengah.
"Pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza merupakan bagian dari skema untuk melenyapkan Palestina dengan cara kolonial," kata Abbas Araghchi dalam panggilan telepon Sabtu (8/2/2025) malam dengan mitranya dari Mesir Badr Abdelatty, menurut pernyataan Iran, dikutip dari AFP pada Minggu (9/2/2025).
Usulan Trump agar Amerika Serikat mengambil alih Gaza dan merelokasi penduduknya pertama kali diungkapkan pada Selasa selama pertemuan di Gedung Putih dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, yang memicu kecaman luas.
Baca juga: Ali Khamenei: Iran Tak Akan Bernegosiasi dengan Amerika
Araghchi mengatakan rencana itu dapat menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Trump telah menyarankan agar warga Gaza dapat bermukim kembali di Mesir atau Yordania.
Meski demikian, kedua negara tersebut telah dengan tegas menolak usulan dari Donald Trump tersebut.
"Sangat penting bagi negara-negara Islam untuk mengambil sikap tegas dan bersatu terhadap proyek ini," tegas dia.
Pembahasan menteri tersebut menyusul pertemuan antara pejabat Hamas dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Teheran pada Sabtu.
Itu adalah pertemuan pertama sejak gencatan senjata Gaza yang rapuh dalam perang Israel-Hamas mulai berlaku pada 19 Januari 2025.
Dari gencatan senjata itu kemudian dapat menghentikan perang yang telah berlangsung selama lebih dari 15 bulan.
Iran, pendukung setia Hamas, telah lama memperjuangkan perjuangan Palestina sebagai landasan kebijakan luar negerinya sejak revolusi Islam 1979. Teheran tidak mengakui Israel.
Baca juga: Trump-Netanyahu Siap Bahas Agenda Timur Tengah, Salah Satunya Terkait Iran
Araghchi pada Sabtu juga mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Tunisia dan Turkiye mengenai situasi di Gaza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.