优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Mantan Presiden Peru Toledo Divonis 20 Tahun Penjara karena Terima Suap

优游国际.com - 22/10/2024, 12:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

LIMA, KOMPAS.com - Mantan Presiden Peru Alejandro Toledo divonis bersalah menerima suap dari perusahaan konstruksi raksasa Brasil, Odebrecht, dan dijatuhi hukuman 20 tahun 6 bulan penjara pada Senin (21/10/2024).

Putusan ini menandai vonis pertama di Peru yang terkait dengan skandal korupsi Lava Jato yang melibatkan banyak orang di Brasil.

Toledo tercatat memimpin negara Andes antara 2001 dan 2006.

Baca juga: Mengenal Phoenix Squad, Tim Detektif Wanita Pembasmi Perselingkuhan di Peru

Menurut jaksa penuntut, ia dihukum karena menerima suap sebesar 35 juta dollar AS (sekitar Rp 545 miliar) dari perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Odebrecht.

Disebutkan, Toledo menerima imbalan karena perusahaan tersebut telah memenangkan kontrak untuk membangun jalan yang sekarang menghubungkan pantai selatan Peru dengan daerah Amazon di Brasil barat.

Selama persidangan yang berlangsung selama setahun, ekonom berusia 78 tahun yang memiliki gelar doktor dari Universitas Stanford tersebut telah membantah tuduhan pencucian uang dan kolusi.

Sebagaimana dilansir Reuters, Odebrecht, yang kini dikenal sebagai Novonor, berada di tengah-tengah skandal korupsi terbesar di Amerika Latin, setelah pada 2016 mengakui telah menyuap para pejabat di belasan negara untuk mendapatkan kontrak-kontrak pekerjaan umum.

Pekan lalu, Toledo meminta pengadilan untuk mengizinkannya menjalani hukumannya di rumah saat ia berjuang melawan kanker.

Baca juga: Hilang 22 Tahun, Jasad Pendaki Asal AS Ditemukan Utuh di Peru Usai Es Mencair

“Tolong biarkan saya sembuh atau mati di rumah,” katanya.

Hukuman tersebut diumumkan di sebuah ruangan di penjara kecil di Lima, tempat Toledo ditahan sejak tahun lalu.

Mantan Presiden Pedro Castillo juga ditahan di sana karena menghadapi tuduhan “pemberontakan” setelah mencoba membubarkan Kongres pada 2022.

Dua mantan presiden lainnya, Pedro Pablo Kuczynski dan Ollanta Humala, juga sedang diselidiki dalam kasus Odebrecht.

Toledo, yang terkenal sebagai tukang semir sepatu semasa kecil, ditangkap di Amerika Serikat pada 2019 setelah para pejabat di Peru meminta ekstradisinya.

Jaksa penuntut mengandalkan kesaksian dari mantan eksekutif Odebrecht, Jorge Barata, dan juga mantan rekan kerja Toledo, Josef Maiman, yang mengatakan bahwa Toledo menerima suap.

Mantan presiden tersebut menandatangani kontrak dengan Odebrecht untuk pembangunan jalan tersebut, meskipun pembangunannya berlangsung selama dua pemerintahan berikutnya.

Baca juga: Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau