Sejauh ini, Partai Demokrat telah mengumbar janji setia kepada calon yang mereka tunjuk, setidaknya ketika berbicara di depan umum, dengan mantan presiden Barack Obama yang keluar untuk membela Biden.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan Biden untuk mundur, Direktur Komunikasi Kampanye Michael Tyler mengatakan kepada para reporter di Air Force One bahwa, tidak ada pembicaraan mengenai hal itu.
Baca juga: Debat Pilpres AS 2024: Beda Kata Biden dan Trump soal Perang Gaza, Invasi Rusia, hingga Hak Aborsi
Pilihan yang wajar -namun tidak otomatis- untuk menggantikan Biden adalah pasangannya di Pilpres AS 2020, yakni Wakil Presiden Kamala Harris.
Sebagaimana dilansir AFP, diutus pada Kamis malam untuk memadamkan api setelah penampilan Presiden dari Partai Demokrat yang kurang bersemangat, perempuan berusia 59 tahun ini mengakui bahwa Biden "lambat dalam memulai" debat, namun "menyelesaikannya dengan baik".
Jika tidak, salah satu dari sejumlah politisi kuat Partai Demokrat, seperti Gubernur Gavin Newsom dari California, Gretchen Whitmer dari Michigan, dan Josh Shapiro dari Pennsylvania mungkin akan dipanggil.
Sementara itu, mungkinkah muncul calon kuat dari pihak ketiga? Sejauh ini, tidak ada kandidat independen yang menimbulkan bahaya bagi sistem dua partai yang dominan di Amerika.
Pada 1992, miliarder Texas, Ross Perot, yang mencalonkan diri sebagai calon independen, berhasil memenangkan hampir 19 persen suara populer.
Namun pada akhirnya, karena keanehan sistem pemilu Amerika, ia tidak mendapatkan satu pun suara yang paling penting, yaitu suara dari 538 anggota Electoral College yang pada akhirnya menentukan pemenang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.