优游国际

NEW YORK, KOMPAS.com - Rusia pada Selasa (16/1/2024) menyerang Kota New York di Ukraina timur dengan bom berpemandu. Sedikitnya tiga orang luka-luka dan enam bangunan hancur akibat serangan ini.

Jumlah korban sipil di Ukraina meningkat tajam sejak Desember 2023 ketika Rusia mengintensifkan serangan udara, berbanding terbalik dengan penurunan saat awal 2023.

“Tiga orang saat ini diketahui terluka. Lima lainnya mungkin tertimbun reruntuhan. Enam bangunan tiga lantai dan lima rumah pribadi hancur,” kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: 83 Negara Bahas Formula Perdamaian Ukraina, Rusia Belum Dilibatkan

Tim penyelamat kini menyisir puing-puing yang tampaknya bagian blok apartemen, menurut foto yang diterbitkan Kemendagri Ukraina.

Kota New York terletak di wilayah Donetsk, Ukraina timur. Lokasinya berada di garis depan perang Ukraina dengan separatis yang didukung Rusia pada 2014, dan masih dekat dengan lokasi pertempuran saat ini.

Baca juga:

• Rusia Hancurkan Fasilitas Produksi Amunisi dan Drone Ukraina
• 40 Rudal Rusia Serang Ukraina, Wanita 71 Tahun Ditemukan di Reruntuhan Gedung

New York Ukraina diyakini didirikan oleh anggota Gereja Mennonite yang menetap di wilayah tersebut saat pemerintahan Catherine yang Agung, tetapi asal usul namanya belum diketahui secara pasti.

Kota ini sempat berganti nama menjadi Novgorodske (Kota Baru) saat diperintah Soviet karena alasan ideologis pada 1951, dan kembali ke nama New York setelah pemungutan suara oleh anggota parlemen Ukraina pada 2021.

Baca juga: Akhir Riwayat Pilot Ukraina Berjuluk Blue Helmet, Patriot yang Korbankan Diri di Udara