MOSKWA, KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-486 pada Sabtu (24/6/2023), ditandai dengan pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner.
Aksi Wagner membelot dilakukan setelah kepalanya yaitu Yevgeny Prigozhin mengumumkan penggulingan kepemimpinan militer Rusia.
Pasukan Grup Wagner lalu merebut markas militer Rusia di Rostov dan bergerak mendekati ibu kota Moskwa.
Baca juga: Profil Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina
Rangkuman perang Ukraina-Rusia terkini dan perkembangan Grup Wagner memberontak dapat Anda baca di bawah ini.
Pihak berwenang Moskwa dilaporkan telah memperketat langkah-langkah keamanan setelah bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin menyerukan penggulingan kepemimpinan militer Rusia.
"Langkah-langkah keamanan di Moskwa telah diperketat. Semua fasilitas penting, obyek infrastruktur pemerintah, dan transportasi telah ditempatkan di bawah upaya perlindungan yang telah diperkuat," lapor kantor berita Rusia, TASS, mengutip sumber penegak hukum Rusia.
Laporan itu muncul setelah Yevgeny Prigozhin, pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, menuduh Moskwa menargetkan pasukannya dengan serangan rudal mematikan dan berjanji akan membalasnya.
Baca selengkapnya di sini.
Prigozhin sebelumnya mengatakan, pasukannya menyeberang ke Rusia dari garis depan Ukraina. Dia bersumpah menggulingkan kepemimpinan militer Rusia dan mengaku ribuan prajuritnya siap mati.
Dikutip dari kantor berita AFP, markas besar militer Rusia di Rostov-on-Don adalah basis logistik utama untuk serangan ke Ukraina.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Alasan Grup Wagner Membelot dari Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadapi ancaman paling serius untuk mempertahankan kekuasaannya selama 23 tahun dia menjalankan negara dengan senjata nuklir.
Lapisan kontrol total yang dia pertahankan selama ini berpotensi runtuh dalam semalam.
Putin sering dipandang sebagai ahli taktik, sehingga ketidaktaatan kepala Wagner Yevgeny Prigozhin kadang-kadang dinilai sebagai tipuan.