JAKARTA, KOMPAS.com – Saat mengunjungi Indonesia, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark A Milley menyinggung perkembangan China yang agresif.
Milley mengatakan, militer China menjadi jauh lebih agresif dan berbahaya selama lima tahun terakhir, sebagaimana dilansir Associated Press, Minggu (24/7/2022).
Dia menuturkan, jumlah penyadapan yang dilakukan pesawat dan kapal China di kawasan Pasifik terhadap AS dan pasukan mitranya telah meningkat secara signifikan selama kurun waktu itu.
Baca juga: Ketika Jenderal AS Memperingatkan Ancaman China dalam Kunjungan ke Indonesia…
Selain itu, lanjut Milley, jumlah interaksi yang tidak aman juga telah meningkat.
“Pesannya adalah militer China, di udara dan di laut, telah menjadi jauh lebih agresif dan terasa lebih agresif di wilayah tertentu ini,” kata Milley.
Komentarnya muncul ketika AS meningkatkan upaya dalam memperkuat hubungannya dengan negara-negara Pasifik guna mengimbangi pengaruh China.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menganggap China sebagai ancaman dan tantangan keamanan jangka panjang utama Washington.
Baca juga:
Diberitakan 优游国际.com sebelumnya, kunjungan Milley di Indonesia disambut oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu.
Kunjungan Milley kali ini merupakan kali pertama setelah 14 tahun tidak melaksanakan kunjungan kerja ke Indonesia.
“Kedatangan ini setelah 14 tahun tidak melaksanakan kunjungan kerja ke Indonesia,” kata Andika.
Baca juga: Korea Utara Tuding AS Buat Senjata Biologis di Ukraina
Selain Indonesia, Milley akan menghadiri pertemuan kepala pertahanan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik pekan depan di Australia.
Pertemuan tersebut akan membahas pertumbuhan militer China yang meningkat dan kebutuhan untuk mempertahankan Pasifik yang bebas, terbuka, dan damai.
AS dan beberapa negara mengkhawatirkan perjanjian keamanan antara China dan Kepulauan Solomon baru-baru ini.
Baca juga: China-Kepulauan Solomon Resmi Sepakati Pakta Keamanan yang Kontroversial, Apa Isinya?
Mereka khawatir perjanjian tersebut dapat mengarah pada pembentukan pangkalan angkatan laut China di Pasifik Selatan.
AS dan Australia telah memberi tahu Kepulauan Solomon bahwa menjadi tuan rumah pangkalan militer China tidak akan ditoleransi.
“Ini adalah area di mana China mencoba melakukan penjangkauan untuk tujuan mereka sendiri. Dan sekali lagi, ini mengkhawatirkan karena China tidak melakukannya hanya untuk alasan yang tidak berbahaya,” kata Milley kepada wartawan yang mengikuti rombongannya.
“Mereka mencoba memperluas pengaruh mereka di seluruh wilayah. Dan itu memiliki konsekuensi potensial yang tidak selalu menguntungkan bagi sekutu dan mitra kami di kawasan ini,” lanjut Milley.
Baca juga: Diprotes Soal Kesepakatan Keamanan dengan China, PM Kepulauan Solomon Bela Keputusannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.