KYIV, KOMPAS.com - Ukraina memohon kepada negara-negara Barat untuk pengiriman senjata yang lebih cepat.
Ini ketika pasukan Rusia yang bersenjata lebih baik menggempur bagian timur negara itu.
Ukraina juga meminta dukungan kemanusiaan untuk memerangi wabah penyakit mematikan yang semakin meningkat.
Baca juga: Ukraina Laporkan Kematian 24 Anak Lagi di Kota Mariupol
Di Sievierodonetsk, kota kecil yang menjadi fokus kemajuan Rusia di Ukraina timur dan jadi salah satu titik api paling berdarah dalam perang yang memasuki bulan keempat, pertempuran sengit lebih lanjut dilaporkan terjadi
Dilansir Reuters, perang di timur, di mana Rusia memusatkan perhatiannya, saat ini jadi pertempuran artileri di mana Kyiv dipersenjatai habis-habisan, kata para pejabat Ukraina.
Itu berarti gelombang perang hanya dapat diubah jika Washington dan lainnya memenuhi janji untuk mengirim persenjataan yang lebih banyak dan lebih baik, termasuk sistem roket.
"Ini adalah perang artileri," Vadym Skibitsky, wakil kepala intelijen militer Ukraina, mengatakan kepada surat kabar Guardian.
Baca juga: Foto-foto Para Siswi dan Siswa Ukraina Rayakan Kelulusan di Reruntuhan Bangunan Sekolah
"Semuanya sekarang tergantung pada apa yang (Barat) berikan kepada kita. Ukraina memiliki satu artileri hingga 10 hingga 15 artileri Rusia," tambahnya.
Jerman, di antara pemasok senjata terbesar sejak Rusia menginvasi tetapi dikritik karena lambat memasok persenjataan berat, berencana merevisi aturannya tentang ekspor senjata.
Ini demi mempermudah mempersenjatai negara demokrasi seperti Ukraina.
Sementara itu di selatan, wali kota Mariupol, kota yang telah menjadi reruntuhan oleh pengepungan Rusia, mengatakan bahwa sistem sanitasi rusak dan mayat membusuk di jalanan.
"Ada wabah disentri dan kolera," kata Vadym Boichenko kepada televisi nasional.
"Perang yang mengambil lebih dari 20.000 penduduk ... sayangnya, dengan wabah infeksi ini, akan merenggut ribuan Mariupolit lagi," katanya, menambahkan beberapa sumur telah terkontaminasi mayat.
Baca juga: Dikunjungi Menhan Inggris, Zelensky Puji Kepemimpinan London dalam Perang di Ukraina
Boichenko meminta PBB dan Komite Internasional Palang Merah untuk membangun koridor kemanusiaan.
Hal iji memungkinkan penduduk yang tersisa meninggalkan kota, yang sekarang berada di bawah kendali Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.