Terkait dengan pernyataan kontroversinya, pada Kamis (10/6/2021) ia mengatakan bahwa pernyataan itu terkait dengan kasus terbuka terhadap Israel, Amerika Serikat, Hamas, dan Taliban di Pengadilan Kriminal Internasional.
Merespons amarah dari rekan-rekannya, Omar menjelaskan bahwa pernyataannya saat itu "bukan untuk memperbandingkan moral".
"Saya sama sekali tidak menyamakan organisasi teroris dengan negara-negara demokratis dengan sistem peradilan yang mapan," katanya.
Namun, anggota parlemen dari baik dari Demokrat maupun Republik tetap keras mengecamnya.
Baca juga: Mantan Wapres AS: Partai Republik Harus Bersatu Lawan Agenda Joe Biden
Senator Republik Tom Cotton mengatakan bahwa Omar, seorang warga negara AS yang dinaturalisasi, "dipersilakan untuk pergi", jika dia yakin Amerika penuh kebencian.
"Dia harus segera dikeluarkan dari komitenya," kata Cotton.
Beberapa anggota DPR lainnya juga yang menuntut tindakan tersebut, khususnya pemecatan dari Komite Urusan Luar Negeri DPR AS yang berpengaruh.
Lebih banyak Demokrat mulai meminta Omar untuk mengurangi retorikanya.
Dia "harus mengembalikan" keadaan, kata anggota kongres John Garamendi kepada CNN.
"Bahasa semacam ini menghasut kekerasan di sini, di AS," ujar Garamendi.
Serangan anti-Semit meningkat tajam pada Mei di AS, di tengah konflik mematikan antara Israel dan Hamas, menurut Liga Anti-fitnah.
Sementara itu, Omar menerima dukungan dari wanita Muslim lainnya di Kongres, Rashida Tlaib, yang mengatakan bahwa dia bosan dengan rekan-rekannya yang "menghina" Omar.
"Obsesi mereka untuk menyalahkannya sangat parah," ucapnya.
Baca juga: Vendor Kantor DPR AS di Capitol Hill Terkena Serangan Cyber Berbahaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.