BEIJING, KOMPAS.com - China berlakukan lockdown terhadap 11 juta orang di kota utara Shijiazhuang setelah lebih dari 100 kasus Covid-19 baru dikonfirmasi di sana.
Penduduk dilarang meninggalkan kota dan sekolah juga telah ditutup, seperti yang dilansir dari BBC pada Jumat (8/1/2021).
Lebih dari 5.000 lokasi pengujian telah disiapkan, sehingga setiap penduduk dapat diuji.
Angka-angka baru tersebut adalah yang tertinggi, yang pernah dilihat China dalam lebih dari 5 bulan.
Negara tersebut mampu mengatasi wabah Covid-19 dengan segera mengambil tindakan tegas.
Baca juga: Peringatan Ahli: Lockdown Inggris Tidak Memperlambat Penyebaran Varian Baru Virus Corona
Hal ini melibatkan penggunaan pengujian massal secara konsisten ketika kelompok kasus baru muncul, meskipun tampaknya relatif kecil.
Provinsi Hebei, tempat Shijiazhuang berada, melaporkan 120 kasus baru pada Kamis (7/1/2021) dan semua, kecuali satu dari infeksi itu ada di kota.
Di tempat lain di negara itu, 22 kasus baru dikonfirmasi.
Virus corona itu pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China pada akhir 2019 sebelum menyebar menjadi pandemi global.
Baca juga: Lockdown Lagi, Warga Sydney Dilarang Nonton Langsung Pertunjukan Tahun Baru Opera House
Lockdown pada Kamis terjadi hanya beberapa pekan sebelum Tahun Baru Imlek, saat orang-orang di China bepergian secara massal untuk menghabiskan liburan bersama keluarga mereka.
Namun, penduduk di distrik Gaocheng di Shijiazhuang, yang dianggap sebagai pusat penyebaran, sekarang tidak diizinkan meninggalkan daerah setempat mereka. Penduduk lain dilarang meninggalkan kota.
Dalam hal transportasi, perjalanan bus telah dihentikan dan banyak penerbangan telah dibatalkan.
Sebagai tanda betapa seriusnya pihak berwenang melihat situasi tersebut, bahkan layanan pos masuk dan keluar Shijiazhuang telah ditangguhkan selama 3 hari.
Baca juga: Paus Fransiskus Kutuk Wisatawan Bersenang-senang Tanpa Pikirkan Lockdown Covid-19
Pembatasan diberlakukan dengan ketat, polisi difoto dengan pakaian pelindung yang menjaga pintu masuk ke jalan tol.
Tiga pejabat di distrik Gaocheng di Shijiazhuang telah dihukum karena "kelalaian", menurut surat kabar milik pemerintah China Daily.