KOMPAS.com - Toilet di pesawat kemungkinan adalah salah satu tempat yang ingin dihindari untuk disentuh para penumpang dan pandemi Covid-19 membuat situasi lebih parah.
Maskapai penerbangan Jepang, All Nippon Airways (ANA) kini mencoba untuk membuat pintu toilet dapat dibuka tanpa dipegang, dengan gerendel pintu yang dapat dibuka dan ditutup dengan sikut.
Gerendel pintu seperti ini tengah diuji coba di bandara udara Haneda sampai akhir Agustus 2020.
Baca juga: Museum Ninja di Jepang Dirampok, Uang Rp 139 Juta Raib
ANA tengah mengumpulkan masukan dari berbagai pihak sebelum memutuskan kapan sistem ini dapat diterapkan.
Seorang juru bicara ANA mengatakan rancangan ini baru sampai tahap "sangat awal fase uji coba".
Pintu toilet dengan "gerendel sikut" pertama diuji coba di bandara Haneda pada pertengahan Juni.
Ada dua komponen berbeda dalam mekanisme mengunci pintu, yang dikembangkan oleh pemasok interior pesawat, Jamco.
Komponen pertama termasuk kunci geser yang memungkinkan pengguna mengunci dan membuka pintu dari dalam.
Baca juga: PM Jepang Shinzo Abe 7 Jam Diperiksa di Rumah Sakit, Ada Apa?
Komponen kedua memungkinkan pengguna menekan pintu agar terbuka, sehingga mereka bisa keluar dari toilet.
Seorang juru bicara ANA mengatakan kepadabahwa sebagian pesawat telah dilengkapi dengan sensor di toilet.
Maskapai penerbangan Jepang itu memutuskan bahwa mereka ingin mengembangkan proses membuka pintu tanpa menggunakan tangan.
Pada awalnya, ANA mengeksplorasi cara membuka dan menutup pintu toilet dengan kaki, namun membatalkan rencana itu karena alasan keamanan, seperti turbulensi dan penumpang yang mungkin sedang kehilangan keseimbangan di udara.
Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, tapi Masyarakat Jepang Sudah Jenuh Lockdown
Tidak jelas apakah gerendel pintu dengan menggunakan sikut ini dapat lolos dari standar peraturan udara sebelum akhirnya diluncurkan.
Para teknisi pesawat dari perusahaan Haeco Americas saat ini juga mengembangkan pintu kamar mandi yang dapat dibuka tanpa disentuh dengan menggunakan sensor, menurut CNBC.
Namun tidak hanya pintu toilet pesawat yang tak ingin disentuh orang.
Satu pertokoan di ibu kota Thailand, Bangkok, mengganti tombol di lift dengan pedal kaki untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca juga: Angkatan Udara Jepang Semakin Terancam dengan Operasi Udara Pasukan China
Namun menurut badan pencegahan penyakit Amerika Serikat (CDC), menyentuh permukaan atau barang yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh muka, "diperkirakan bukan penyebab utama penyebaran virus".
Bulan Mei lalu, CDC memperbarui aturan yang menyebutkan Covid-19 menyebar "sangat mudah" dari orang ke orang melalui cipratan ludah orang yang tertular saat orang itu berbicara, batuk, bersin atau bernapas.
Namun, CDC masih tetap menganjurkan orang untuk sering mencuci tangan dan bahwa berbagai permukaan seperti gerendel pintu, keran di kamar mandi perlu dibersihkan dengan disinfektan setiap hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.