SANA'A, KOMPAS.com - Pemberontak Houthi memiliki visi tersendiri dalam mengakhiri pertumpahan darah melawan pasukan yang dipimpin Arab Saudi di Yaman.
Arab Saudi telah mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 2 minggu mulai Kamis (9/4/2020), dalam upaya menangani virus corona yang sedang mewabah.
Berikut adalah lima tuntutan yang dibuat Houthi dalam dokumen berjudul "Solusi komprehensif untuk mengakhiri perang di Republik Arab Yaman", yang dilansir dari pemberitaan AFP.
Dokumen itu telah diajukan ke utusan khusus PBB pada Rabu, tepat sebelum koalisi mengumumkan gencatan senjata dua minggu cecara sepihak.
Baca juga: Demi Tangani Virus Corona, Arab Hentikan Serangan ke Houthi 2 Minggu
Dokumen itu menyerukan diakhirinya "kehadiran pasukan asing" di wilayah, pulau, dan pelabuhan Yaman, sembari menawarkan untuk mengakhiri "setiap kehadiran militer Yaman di tanah Saudi".
Penarikan bersama ini harus dilakukan segera setelah pihak yang bertikai mencapai gencatan senjata yang komprehensif.
"Komite koordinasi militer yang terdiri dari perwakilan militer tingkat tinggi dari masing-masing partai dan diketuai oleh PBB" harus dibentuk pada periode antara gencatan senjata dan penarikan, kata dokumen tersebut.
Baca juga: Arab Saudi Cegat Serangan Rudal di Atas Riyadh, 2 Warga Sipil Terluka
Houthi menginginkan blokade udara, darat, dan laut diangkat secepatnya oleh koalisi setelah mencapai kesepakatan damai.
Dokumen itu menyerukan untuk "membuka semua bandara di Yaman, termasuk bandara internasional Sana'a, untuk penerbangan internasional langsung".
Penerbangan komersial ke bandara Sana'a telah dihentikan oleh koalisi sejak 2015, tapi tetap terbuka hanya untuk penerbangan kemanusiaan internasional.
Baca juga:
Pemberontak menuntut agar koalisi membuka batas kredit khusus untuk pembayaran upah pegawai negeri sipil Yaman selama 10 tahun ke depan, sampai ekonomi negara itu pulih.
Mereka juga ingin anggota koalisi berjanji untuk mendanai rekonstruksi negara, dan memberikan kompensasi kepada semua orang yang rumahnya hancur akibat serangan udara.
Dokumen tersebut turut menyerukan kompensasi bagi pemilik dan pekerja pabrik, perusahaan, pasar, restoran, dan lainnya yang mata pencariannya dilanda kerusakan akibat perang.
Baca juga: Penyebaran Virus Corona dan Ancaman Lonjakan Kasus Covid-19 di Arab Saudi...
Para pemberontak menginginkan PBB dan anggota koalisi untuk menyediakan "peralatan medis, obat-obatan, vaksin, steriliser, dan lainnya" di samping fasilitas karantina untuk membantu pemerintah setempat menangani virus corona jika telah memasuki Yaman.
Belum ada kasus virus corona yang dilaporkan Yaman sejauh ini, tetapi kelompok internasional telah mengingatkan bahwa jika nantinya terkena akan menjadi bencana besar.
Baca juga: Wabah Corona, Arab Saudi Berlakukan Larangan Bepergian 24 Jam
Para pemberontak mengatakan bahwa semua pihak harus mengajukan proposal mereka untuk solusi politik kepada utusan khusus PBB.
Pada akhir negosiasi, mereka mengusulkan bahwa "hasil dari proses politik akan ditawarkan untuk referendum dengan konstitusi Yaman".
Baca juga: Siapkan Rp 6,8 Triliun, Putra Mahkota Arab Saudi Bakal Beli Klub Liga Inggris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.