Mereka siap menghadapi kemungkinan kerusuhan malam kelima setelah pemakaman seorang remaja keturunan Afrika Utara, yang penembakannya oleh polisi memicu kerusuhan nasional.
Presiden Emmanuel Macron menunda kunjungan kenegaraan ke Jerman yang akan dimulai pada Minggu untuk menangani krisis terburuk bagi kepemimpinannya sejak protes "Rompi Kuning" melumpuhkan sebagian besar Prancis pada akhir 2018.
Dilansir dari Reuters, sekitar 45.000 polisi akan berada di jalan hingga Sabtu malam, kata menteri dalam negeri Gerald Darmanin, dengan bala bantuan dikirim ke Lyon dan Marseille.
Pada 23.45 (2145 GMT), ada beberapa ketegangan di pusat kota Paris dan bentrokan sporadis di kota Mediterania Marseille.
Situasi tampak lebih tenang di seluruh negeri.
Polisi mengerahkan gas air mata terhadap para perusuh di jalan raya utama Marseille sekitar senja pada hari Sabtu.
Tayangan televisi menunjukkan ada kekerasan, beberapa penjarahan dan pertempuran jalanan antara polisi dan kelompok pemuda menjelang malam.
Di Paris, polisi meningkatkan keamanan di jalan Champs Elysees yang terkenal di kota itu setelah seruan di media sosial untuk berkumpul di sana. Jalanan, yang biasanya dipadati turis, dijejeri pasukan keamanan yang melakukan pemeriksaan di tempat.
Fasad toko ditutup untuk mencegah potensi kerusakan dan penjarahan.
Kementerian dalam negeri mengatakan total 1.311 orang telah ditangkap pada Jumat (30/6/2023) malam, dibandingkan dengan 875 orang pada malam sebelumnya.
Meskipun menggambarkan kekerasan sebagai "intensitas lebih rendah". Polisi mengatakan sekitar 120 orang telah ditangkap secara nasional pada hari Sabtu.
Menteri Keuangan Bruno Le Maire mengatakan lebih dari 700 toko, supermarket, restoran, dan cabang bank telah dijarah dan terkadang bahkan dibakar habis sejak Selasa (26/7/2023).
Otoritas lokal di seluruh negeri mengumumkan larangan demonstrasi dan memerintahkan angkutan umum untuk berhenti beroperasi pada malam hari.
Nahel , 17 tahun dari orang tua Aljazair dan Maroko, ditembak oleh seorang petugas polisi saat berhenti lalu lintas pada hari Selasa di Nanterre, pinggiran Paris.
Untuk pemakaman, beberapa ratus orang berbaris untuk memasuki masjid agung Nanterre, yang dijaga oleh para sukarelawan berrompi kuning, sementara beberapa lusin orang menonton dari seberang jalan.
Beberapa pelayat, menyilangkan tangan, mengatakan "Tuhan Maha Besar" dalam bahasa Arab, saat mereka membentang di bulevar dalam doa.
/global/read/2023/07/02/084433870/kerusuhan-perancis-45000-polisi-siaga-1311-orang-ditangkap