KOMPAS.com - Belakangan ini, narasi mengenai bahaya air rebusan mi instan ramai beredar di media sosial.
Unggahan tersebut menyebutkan bahwa air rebusan mi instan mengandung lilin, sehingga tidak aman dikonsumsi.
Akibatnya, banyak orang percaya bahwa air rebusan pertama mi instan harus dibuang. Namun, klaim ini ternyata tidak benar dan perlu diluruskan.
Baca juga: Resep Bakwan Mi Instan, Gorengan Praktis dan Mengenyangkan
Menurut dokter dan ahli gizi Tan Shot Yen, air rebusan mi instan yang berubah warna tetap aman untuk dikonsumsi.
Ia menegaskan bahwa produk yang telah teregistrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah memenuhi standar keamanan dan higienitas.
Lihat postingan ini di Instagram
“Jika air rebusannya bahaya, maka mi-nya lebih bahaya lagi dong? Wah, itu menyesatkan,” ujar Tan dilansir dari 优游国际.com (12/1/2023).
Pernyataan ini diperkuat oleh buku Mi Instan: Mitos, Fakta, dan Potensi (2016) karya FG Winarno.
Baca juga: Resep Mi Goreng Tuna Jamur, Pakai Mi Instan
Dalam buku tersebut disebutkan bahwa air rebusan mi instan justru mengandung nutrisi seperti garam (mineral) dan vitamin yang larut selama proses pemanasan. Dengan membuang air rebusan, cita rasa mi instan juga akan berkurang.
Meski air rebusan mi instan aman, konsumsi mi instan secara berlebihan tetap tidak dianjurkan.
Menurut Tan Shot Yen, mi instan yang dikonsumsi terlalu sering dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti obesitas dan gangguan gizi, terutama pada anak-anak.
Baca juga: Resep Mi Instan Kuah Susu, Gurih Bikin Nagih
“Istilah bahaya itu relatif. Tidak ada orang yang makan mi instan lalu langsung sakit atau kejang-kejang. Namun, jika menjadi kebiasaan, terlalu sering, dan terlalu banyak, itu baru berbahaya,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.