KOMPAS.com - Kopi gayo yang berasal dari Aceh, masuk dalam daftar 10 besar biji kopi terbaik dunia versi TasteAtlas.
Adapun TasteAtlas adalah ensiklopedia rasa, atlas dunia berisi hidangan tradisional, bahan-bahan lokal, dan restoran autentik, serta telah membuat katalog lebih dari 10.000 makanan dan minuman.
Kopi gayo menempati urutan ke-8 dalam daftar ini, setelah Café de Colombia dari Kolombia, Arabika dari Ethiopia, Jamaican Blue Mountain Coffee dari Jamaika, Robusta dari Kongo, Kafae Doi Chaang dari Thailand, Valdesia coffee dari Dominika, dan Huehuetenango Highland Coffee dari Guatemala.
Baca juga:
Adapun dua biji kopi lainnya dalam daftar 10 besar ini adalah Harenna forest wild coffee dari Ethiopia dan Kafae Doi Tung dari Thailand.
Menurut Fanny Al Hady, seorang instruktur kursus barista di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) lImcom, Banda Aceh, dilansir dari laman Dirjen Pendidikan Vokasi, kopi gayo memiliki karakteristik khas yang membedakannya dari kopi daerah lain.
Lihat postingan ini di Instagram
Berdasarkan pengalaman panjangnya sebagai barista, Hady menjelaskan bahwa kopi ini menawarkan rasa asam yang seimbang, disertai sentuhan manis yang fruity, serta aroma yang kuat.
Selain itu, beberapa varietas kopi gayo bahkan memiliki jejak rasa cokelat dan rempah yang membuatnya semakin istimewa.
Kopi gayo umumnya berasal dari varietas arabika yang ditanam di ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Namun, jenis robusta juga dapat ditemukan di dataran rendah wilayah ini. Proses pengolahan dan penyeduhan kopi gayo pun sangat beragam.
Baca juga:
Di tingkat lokal, kopi ini sering dinikmati dalam bentuk kopi tumbuk yang diseduh secara tradisional. Sementara itu, di kafe-kafe modern, kopi gayo kerap disajikan menggunakan teknik seperti manual brew atau espresso.
Bagi masyarakat Gayo, kopi bukan hanya sekadar hasil bumi, tetapi juga bagian dari budaya dan identitas mereka.
Industri kopi gayo berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Banyak petani kopi gayo tergabung dalam koperasi, yang membantu mereka mendapatkan harga yang lebih adil dan akses ke pasar internasional.
Tak hanya itu, kopi gayo juga menjadi simbol pendidikan dan pelatihan vokasi. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di bidang barista maupun perhotelan turut mengenalkan kopi gayo sebagai salah satu bahan edukasi.
Baca juga:
Peserta pelatihan diajarkan cara mengenali karakteristik kopi ini hingga teknik penyeduhan yang tepat, menjadikannya bekal berharga untuk memasuki industri kopi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.