KOMPAS.com - Ramyeon atau ramyun dihapus dari daftar makanan maskapai penerbangan Korean Air mulai Kamis (15/8/2024) mendatang karena turbulensi pesawat.
Dilansir dari CNN, penghapusan mi instan ramyeon dari daftar makanan ini berlaku untuk kelas ekonomi pada penerbangan jarak jauh.
"Dalam kasus layanan ramyeon, kecelakaan luka bakar sering terjadi karena air panas," kata perwakilan Korean Air, dikutip dari CNN.
Baca juga: Bukan Ramyeon, Ini 6 Olahan Mie Tradisional Korea yang Wajib Dicicipi
Adapun di kelas ekonomi, pramugari harus memindahkan beberapa cangkir mi yang diisi air panas sekaligus, sementara penumpang berdesakan, sehingga risiko luka bakar menjadi tinggi
Korean Air mencatat adanya peningkatan turbulensi hingga dua kali lipat pada 2024 bila dibandingkan dengan 2019.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebagai respons peningkatan angka turbulensi pesawat, maskapai tersebut menghapus ramyeon untuk mencegah kecelakaan luka bakar akibat kuah panas mi instan.
Sementara itu, penumpang pesawat kelas utama (first class) atau kelas bisnis (business class) masih tetap bisa menikmati mi instan khas Korea ini selama penerbangan.
Baca juga: Resep Ramyun Korea Saus Gochujang, Makanan Berkuah Pedas
"Untuk meningkatkan kepuasan penumpang dan menambah variasi pilihan camilan, bar camilan swalayan juga tersedia pada penerbangan jarak jauh. Kami berkomitmen untuk memastikan keselamatan penumpang dan akan memilih camilan pada setiap rute berdasarkan preferensi pelanggan," tambah maskapai penerbangan tersebut.
Makanan ringan yang dimaksud terdiri dari sandwich, piza, corn dog, dan hot pocket.
Lebih lanjut, Paul Williams, profesor ilmu atmosfer di University of Reading Inggris, pernah memprediksi peningkatan turbulensi sebanyak dua hingga tiga kali lipat pada tahun-tahun mendatang.
Hal itu disampaikan Paul pada dua tahu lalu, tepatnya 2022.
Baca juga: Aktor Korea Ji Chang Wook Sambangi Warung Sate RSPP, Ini Lokasinya
"Biasanya, pada penerbangan transatlantik, penumpang mungkin akan mengalami turbulensi selama 10 menit. Saya kira dalam beberapa dekade, turbulensi ini dapat meningkat menjadi 20 menit atau setengah jam," kata Paul.
Dalam beberapa kasus, pilot akan menginformasikan pada pramugari untuk berhenti menyajikan makanan maupun minuman panas selagi turbulensi.
Sebab, saat guncangan besar terjadi, wadah makanan dan minuman, botol plastik, dan barang-barang lainnya bisa terlempar kencang dan melukai penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.