优游国际

KOMPAS.com - Guru honorer Farida Sanjaya, warga Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah, harus mencari akan untuk menambah penghasilan tambahan. 

Pasalnya, honor Farida sebagai guru honorer tidak dapat mencukupinya. Apalagi ia mengaku dirinya termasuk boros. 

"Saya saat itu pusing tujuh keliling. Bagaimana caranya agar cukup untuk kebutuhan sehari-hari," katanya saat berbincang dengan TribunSolo.com, Sabtu (3/9/2022).

Farida lantas belajar menambah kemapuan di empat bidang. Hal ini ia lakukan usai mengajar. Ia belajar menjahit, rias wajah, merajut, dan masak. 

Baca juga:

• Apa Hubungan Minum Susu dengan Daya Tahan Tubuh? 
• Resep Wedang Jahe Susu, Minuman Hangat Bikin Tidur Nyenyak 

"Pas di sekolah teman-teman guru itu banyak yang bilang saya terlihat capek," jelasnya.

Hingga akhirnya, Farida berfikir keras untuk memilih salah satu bidang usaha saja yang ingin dia jadikan.

Ia memtuskan untuk tidak lanjut menjahit karena berpotensi banyak kena komplain.

Sementara rias wajah hanya laku saat musim atau momen tertentu saja, sehingga tidak bisa jadi pemasukan rutin. Kerajinan tangan terkendala pada pemasaran dan nilai jual. 

Alhasil Farida mencoba peruntungan dalam bidang kuliner. 

Baca juga: 7 Fakta Olahan Produk Susu, Apa Benar Minum Susu Malam Bikin Gemuk? 

"Nah ketemu kuliner ini juga tak sengaja. Saat itu kan puasa. Kami kena jatah takjil (saat Ramadhan), karena saya tidak punya uang untuk beli saya pun akhirnya bikin sendiri," katanya.

Saat itu Farida membuat donat kentang dan brownies. Rupanya takjil buatannya disukai banyak orang.

Selama Ramadhan, Farida kebanjiran pesanan takjil. Ia lantas memuruakan untuk membuat pizza dari olahan susu khas Boyolali pada 2015. 

Adonan pizza tersebut 80 persennya terdiri dari susu sapi, sehingga memiliki tekstur roti yang lembut dan creamy. 

"Pizza ini juga bisa dijadikan oleh-oleh. Karena bisa tahan dua sampai tiga hari," jelasnya.

Pizza buatanya itu kemudian dia pasarkan melalui media sosial.

Baca juga: