JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hoki Distribusi Niaga (Topikoki Group) melalui merek Dailymeal meluncurkan produk nasi jagung dan nasi singkong bebas gula dan tinggi serat.
Nasi jagung dan nasi singkong ini berbentuk persis layaknya nasi putih yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
"Itu merupakan keunggulan produk kami. Bagaimana membuat nasi jagung dan nasi singkong dengan bentuk, rasa, dan tekstur yang sama dengan nasi putih sehingga lebih mudah diterima konsumen," ungkap Amar Ramdani, Vice President Marketing PT. Hoki Distribusi Niaga (Dailymeal).
Nasi jagung dan nasi singkong Dailymeal sudah dipasarkan sejak 2022, tetapi jangkauannya terbatas. Mulai dari Jabodetabek hingga Pulau Jawa.
Tahun ini, Dailymeal menargetkan penjualan nasi jagung dan nasi singkongnya merata ke seluruh Indonesia.
Amar memastikan bahwa harga jual nasi jagung dan nasi singkong ini masih cukup terjangkau dibandingkan dengan nasi putih.
Pasalnya, satu kilogram nasi jagung bisa menghasilkan 13 porsi yang bila dirata-ratakan berkisar Rp 3.000-an per porsi.
"Nasi jagung dan nasi singkong kami itu cocok dipadukan dengan lauk apa saja. Bisa dimakan seperti nasi putih biasa," ujar Amar dalam konferensi pers Dailymeal, Jumat (31/5/2024).
"Nasi ini pulen, ringan, enak, dan praktis karena tidak perlu dicuci sebelum dimasak," lanjut dia.
Cukup masak satu nasi jagung banding satu air selama 15 menit untuk mendapatkan tekstur yang pulen.
Bentuk dan rasa alternatif nasi putih ini bukan menjadi satu-satunya keunggulan nasi jagung serta nasi singkong.
Dailymeal justru menyoroti manfaat kesehatan mengonsumsi nasi jagung daripada nasi putih, selain mengikuti diversifikasi pangan di Indonesia.
Angka diabetes
Dokter spesialis gizi Mulianah Daya menyampaikan, tingginya angka pengidap diabetes di dunia yang mencapai lebih dari 530 juta. Bahkan, angka tersebut diprediksi naik hingga 783 juta dalam 10 tahun ke depan.
Meski belum bisa disembuhkan, Mulianah menuturkan bahwa diabetes masih bisa dikendalikan melalui pola makan.
Selain menyesuaikan porsi dan waktu makan, penting juga memilih jenis karbohidrat kompleks yang dikonsumsi.
"Dari segi karbohidrat, nasi jagung dan nasi singkong cukup bersahabat membantu pasien diabetes untuk mengontrol kadar gula darahnya," ungkap Mulianah.
Ia juga mengatakan, nasi jagung dan nasi singkong mengandung serat lima hingga tujuh kali lebih tinggi daripada nasi putih.
"Serat itu sangat dibutuhkan oleh pencernaan dan 70 persen sistem imunitas kita adanya di sisitem pencernaan. Fungsi utama serat meliputi mengendalikan kadar gula darah dan mengenyangkan lebih lama," tutur Mulianah dalam kesempatan yang sama.
Bahkan, Amar menambahkan, nasi jagung dan nasi singkong tidak hanya baik dikonsumsi oleh pengidap diabetes, melainkan oleh orang dengan obesitas, gangguan gula darah, dan kolesterol.
Gandeng Unsoed
Dailymeal menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dalam pembuatan produknya.
Elly Tugiyanti, Ketua LPPM Unsoed, menuturkan bahwa pemilihan varietas jagung dan singkong menjadi kunci menciptakan produk yang unggul.
"Untuk bisa mengetahui pangan ini aman dikonsumsi, harus melalui hasil uji dan riset. Jadi, dukungannya perguruan tinggi melalui hal tersebut," kata Elly.
Penelitian komperensif mengenai diversifikasi makanan pokok ini membuka kerja sama lanjutan perusahaan dengan universitas lain di dalam maupun luar negeri.
"Kami berharap di dalam negeri bisa menjangkau lebih luas lagi, baru nanti produknya dijual ke luar negeri," tutur Amar.
/food/read/2024/06/01/160400775/nasi-jagung-baru-di-pasaran-aman-untuk-pengidap-diabetes