优游国际

Baca berita tanpa iklan.

China Sudah Wajibkan Pelajaran AI bagi Siswa SD hingga SMA

优游国际.com - 17/03/2025, 12:00 WIB
Yovie Given Nata Widjaja,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah China akan mewajibkan pelajaran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bagi siswa sekolah dasar dan menengah mulai 1 September 2025.

Kebijakan ini bertujuan untuk menyiapkan generasi muda dalam menghadapi perkembangan teknologi AI yang semakin pesat.

Seperti dilaporkan Channelnewsasia, sekolah-sekolah di Beijing diwajibkan menyediakan setidaknya delapan jam pelajaran AI per tahun ajaran. Mata pelajaran ini dapat diajarkan sebagai kurikulum mandiri atau diintegrasikan dalam mata pelajaran lain, seperti sains dan teknologi informasi.

“Di bawah kebijakan baru ini, siswa sekolah dasar yang berusia enam hingga dua belas tahun akan mengikuti kursus praktik untuk memahami dasar-dasar AI. Siswa sekolah menengah pertama akan belajar menerapkan AI dalam tugas sekolah dan kehidupan sehari-hari. Sedangkan siswa sekolah menengah atas akan berfokus pada penguatan aplikasi dan inovasi AI,” seperti dinyatakan Komisi Pendidikan Kota Beijing, dikutip dari Business Insider, Rabu (12/03/25).

Baca juga: UPH Buka Fakultas Artificial Intelligence, Gandeng Kampus Terbaik Tiongkok

Bagian dari strategi nasional

Pemerintah Beijing menekankan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam persaingan global di bidang AI. Selain membekali siswa dengan pemahaman tentang AI, kebijakan ini juga bertujuan untuk menciptakan model pembelajaran berbasis interaksi antara guru, siswa, dan mesin.

Sekolah-sekolah di Beijing juga akan berkolaborasi dengan perusahaan teknologi, universitas, serta lembaga penelitian untuk mengembangkan kurikulum AI yang lebih komprehensif.

AI tidak hanya akan menjadi mata pelajaran wajib, tetapi juga akan diterapkan dalam metode pengajaran, termasuk pemanfaatan asisten pengajar berbasis AI untuk pembelajaran yang lebih personal.

Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah China dalam mempercepat perkembangan industri AI. Saat pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress/NPC) pada 5 Maret 2025, otoritas pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan investasi dan dukungan terhadap teknologi AI guna mendorong lebih banyak terobosan di sektor ini.

Baca juga: Sekolah Bisa Wajibkan Pelajaran Coding dan AI, Ini Syaratnya

Pendidikan AI di berbagai jenjang sekolah

Pengenalan AI di sekolah akan dilakukan secara bertahap sesuai tingkat pendidikan. Seperti diberitakan oleh Chinadaily, kurikulum AI untuk sekolah dasar akan berfokus pada pengenalan konsep dasar melalui pengalaman langsung.

Di tingkat sekolah menengah pertama, siswa akan diberikan kursus kognitif yang membantu mereka memahami penerapan AI dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan di tingkat sekolah menengah atas, pembelajaran akan lebih menitikberatkan pada aplikasi praktis dan inovasi berbasis AI.

Kebijakan ini juga sejalan dengan perkembangan pendidikan tinggi di China. Sejak 2018, lebih dari 500 universitas di negara tersebut telah menawarkan jurusan dan mata kuliah terkait AI.

Universitas terkemuka seperti Peking University dan Renmin University baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memperluas program studi AI serta meningkatkan jumlah mahasiswa di bidang teknologi informasi, teknik, dan ilmu klinis.

Baca juga: Kemendikdasmen Ungkap Dua Modus Penyelewengan Bantuan Dana PIP Siswa

Percepat inovasi AI

Langkah pemerintah dalam mewajibkan pendidikan AI bagi siswa sekolah dasar hingga menengah semakin menegaskan posisi China sebagai pemimpin dalam pengembangan AI.

Sebelumnya, perusahaan rintisan DeepSeek mengguncang industri AI global dengan meluncurkan model AI berbiaya rendah yang diklaim mampu bersaing dengan produk dari Amerika Serikat.

Selain itu, perusahaan teknologi raksasa seperti Alibaba dan Tencent juga terus berinvestasi dalam pengembangan AI guna memperkuat daya saing mereka di pasar global.

Dibandingkan dengan negara lain, China tampak lebih agresif dalam memasukkan AI ke dalam kurikulum pendidikan nasionalnya. Sebagai perbandingan, negara bagian California di Amerika Serikat baru tahun lalu mengesahkan undang-undang yang menginstruksikan dewan pendidikan untuk mempertimbangkan literasi AI dalam kurikulum sekolah.

Sementara itu, Italia baru mulai menguji coba penggunaan alat berbasis AI di 15 sekolah sebagai bagian dari upaya peningkatan keterampilan digital siswa.

Dengan kebijakan baru ini, China berharap dapat melahirkan lebih banyak talenta muda yang siap bersaing di era digital, serta memperkuat posisi negara tersebut dalam persaingan global di bidang kecerdasan buatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau