优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Dosen Unesa: 6 Hal yang Harus Dilakukan Ortu untuk Cegah Gagal Ginjal pada Anak

优游国际.com - 13/08/2024, 19:01 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal pada anak yang berujung meningkatnya jumlah tindakan cuci darah menjadi perhatian masyarakat Indonesia belakangan ini. Peningkatan cuci darah pada anak karena gagal ginjal ini juga terjadi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Diperkirakan ada sekitar 20 anak yang menjalani cuci darah setiap harinya. Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dr. Rahmantio Adi, Sp.PD menerangkan, salah satu penyebab utama gagal ginjal pada anak adalah pola hidup yang tidak sehat.

Ia mencatat adanya perbedaan signifikan antara pola hidup anak zaman dahulu dengan sekarang yang berkontribusi pada meningkatnya jumlah anak yang menjalani cuci darah. Dulu, orang-orang cenderung lebih aktif bergerak dan pola makan mereka lebih sederhana.

"Konsumsi air mineral juga lebih cukup, karena belum ada tren minuman berwarna dalam kemasan seperti sekarang," kata dr. Rahmantio Adi seperti dikutip dari laman Unesa, Selasa (13/8/2024).

Baca juga:

Dia menerangkan. banyak anak-anak yang mengonsumsi minuman berwarna, yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting dan menyebabkan ginjal kekurangan nutrisi.

Menurut dia, konsumsi minuman yang mengandung pewarna buatan dapat mempengaruhi fungsi ginjal.

"Kondisi ini juga bisa memicu kelainan penyakit metabolik. Seperti diabetes yang tidak tertangani dengan baik. Akibatnya terjadi gangguan autoimun, di mana sistem imun menyerang organ-organ sehat termasuk ginjal," jelasnya.

Penanganan dan risikonya

Dosen sekaligus dokter spesialis penyakit dalam itu juga menjelaskan bahwa keputusan untuk memulai terapi cuci darah pada anak didasarkan pada beberapa pertimbangan medis.

Dokter ahli akan mengevaluasi hasil laboratorium. Khususnya kadar ureum dan kreatinin yang melebihi batas normal, serta riwayat kesehatan pasien.

Gejala-gejala yang sering menunjukkan kebutuhan untuk terapi cuci darah meliputi mual dan muntah, nyeri pada bagian kiri atau kanan perut, urine berdarah, serta rasa sakit dan rewel saat buang air kecil.

"Anak-anak yang sering mengalami sakit kepala, kulit pucat, frekuensi buang air kecil yang jarang dengan urine yang lebih pekat, serta pembengkakan pada wajah, tangan, atau kaki, juga berpotensi memerlukan perhatian medis lebih lanjut," imbuh dia.

Pilihan selain cuci darah yakni cangkok ginjal yang meskipun di Indonesia masih relatif sedikit dilakukan.

Dia menambahkan, hal itu sangat berisiko pada penolakan oleh tubuh karena organ ginjal yang digunakan berasal dari donor.

"Tidak ada metode pengobatan yang benar-benar ideal, dan masing-masing memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu, pencegahan dan pola hidup sehat tetap menjadi pilihan terbaik untuk menghindari masalah ginjal," tambahnya.

Baca juga: 12 Jurusan Unesa dengan Daya Tampung Terbanyak di Jalur Mandiri 2024

Pencegahan dimulai dari orangtua

Ada beberapa tips untuk mencegah gangguan ginjal pada anak-anak, dan peran orangtua sangat krusial dalam hal ini.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau