KOMPAS.com - Cyber Islamic University yang digagas Kementerian Agama (Kemenag) akan membuka sejumlah program studi (Prodi) S1 dan juga untuk jenjang S2.
Hal itu dilakukan Kemenag karena minat masyarakat terhadap Cyber Islamic University tengah mengalami peningkatan signifikan.
"Tahun Akademik 2024/2025 pembelajaran jarak jauh tidak hanya untuk Prodi PAI saja, tapi program sarjana dan magister juga sudah dapat kita selenggarakan," kata Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani dilansir dari laman resmi Kemenag, Jumat (22/12/2023).
Baca juga: Universitas Terbuka Bakal Buka 8 Prodi Baru pada 2024
Prodi baru yang dibuka antara lain Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Aqidah Filsafat Islam (AFI).
Selain itu, ada penambahan untuk prodi S1 Hukum Keluarga Islam (HKI), S1 Tadris Ilmu pengetahuan Sosial (IPS), S1 PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini), dan S1 Sejarah Peradaban Islam (SPI).
Dhani mengatakan, selama tiga tahun terakhir program Cyber Islamic University telah diikuti 3.339 mahasiswa yang berasal dari 36 provinsi di seluruh penjuru Indonesia.
Menurut Dhani, tingginya minat mahasiswa mengikuti kuliah siber ini karena adanya kemudahan dalam proses pembelajaran.
Dalam kuliah itu, dosen dan mahasiswa tidak lagi bertemu secara fisik di ruang kelas, sehingga memudahkan guru sekolah agama ataupun pesantren melanjutkan pendidikannya.
Baca juga: Beasiswa S1-S2 Brunei Darussalam 2024, Kuliah Gratis dan Tunjangan
Sebagai informasi, meskipun online Cyber Islamic University berpusat di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.
Ketua Jurusan pembelajaran jarak jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Syekh Nurjati Moh Ali menambahkan, kuliah siber ini dilakukan melalui dua metode.
Metode pertama belajar sinkronus-asinkronus dan ditambah dengan video pembelajaran serta e-modul yang bisa diakses para mahasiswa kapan dan di mana saja.
Sementara metode kedua adalah proses perkuliahan yang dilakukan secara tatap muka selama empat kali dalam satu semester.
"Kita online fleksibel. Tapi secara kualitas tetap terjaga karena kami memiliki tim pemantau melalui Lembaga Penjaminan Mutu," ujarnya.
Tenaga pengajar di Cyber Islamic University tidak hanya berasal dari IAIN tetapi juga ada yang berasal dari luar negeri seperti Ohio University dan Hankuk University Korea Selatan.
Baca juga: Beasiswa S1 ke Jepang 2024, Uang Saku Rp 13 Juta Per Bulan
Ali mengungkapkan, kendati program ini digelar di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, namun para dosen yang berjumlah 302 orang berasal dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Pihaknya juga merekrut tutor dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di 19 provinsi.
Bahkan, sebagian tutor ada yang dari luar negeri, misalnya dari Ohio University dan Hankuk University Korea Selatan.
Mahasiswa PJJ PAI terbagi menjadi dua kelompok, yakni beasiswa dan non-beasiswa. Saat ini, kelas PAI terbagi dalam 74 kelas. Rinciannya, empat kelas untuk angkatan pertama, 40 kelas untuk angkatan kedua, dan 30 kelas untuk angkatan ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.