KOMPAS.com - Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti menggelar "USI UNESCO Chair Summer School 2022" bertajuk “IMAGINE – ICTs to Promote Sustainable Heritage Tourism in Indonesia” pada 16-23 Agustus 2022.
Summer School ini diikuti 28 peserta, dari tujuh negara yakni Indonesia, Italia, Peru, Serbia, Swiss, Thailand, dan Amerika Serikat. Para peserta dari Indonesia mewakili beberapa provinsi yakni Jakarta, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
Sebagai informasi, Summer School mempertemukan peserta dengan pakar akademis, industri dan kunjungan lapangan di mana para peserta dapat mendekati beberapa elemen warisan Indonesia yang sangat kaya.
Dari situ diharapkan peserta akan mampu merefleksikan bagaimana media digital dapat diimplementasikan dan diatur untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan pemahaman yang lebih baik tentang warisan.
Kunjungan lapangan mencakup empat kota (Jakarta, Bogor, Solo dan Yogyakarta), dua situs Warisan Dunia (Kompleks Candi Prambanan dan Kompleks Candi Borobudur), dua Keraton (Mangkunegaran dan Yogyakarta), Kebun Raya Bogor dan Museum Zoologi, serta museum, seperti Museum Tekstil, Museum Nasional, Museum Danar Hadi dan Museum Radya Pustaka.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyambut peserta melalui pesan video dan memberi apresiasi atas kegiatan yang digelar STP Trisakti ini.
Sandiaga juga berharap, kegiatan Summer School ini dapat memberikan pengalaman belajar dan praktek secara komprehensif untuk mendukung pariwisata di dunia khususnya di Indonesia.
Baca juga:
Dalam kesempatan sama, Ketua STP Trisakti Fetty Asmaniati berharap, para peserta akan berbagi praktik terbaik dan menginspirasi lebih beragam kerjasama antara para peserta untuk mengembangkan dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan di Situs Cagar Budaya Dunia UNESCO melalui pemanfaatan teknologi komunikasi.
Peserta juga telah disambut oleh Moe Chiba, Kepala Seksi dan Spesialis Program Kebudayaan UNESCO Office Jakarta. Mereka juga telah belajar tentang inisiatif penting untuk melibatkan masyarakat lokal oleh Diana Setiawati dari Unit Kebudayaan UNESCO Indonesia.
Selain instruktur dari Trisakti dan Ketua USI UNESCO, pembicara kunci dalam kegiatan ini antara lain: