Berdasarkan verifikasi 优游国际.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Hoaks tentang sengketa Pulau Pasir masih bermunculan di media sosial meski Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah menyatakan bahwa pulau tersebut milik Australia.
Baru-baru ini terdapat video yang mengeklaim bahwa Iran mengirim dua kapal perang untuk membantu Indonesia merebut Pulau Pasir dari tangan Australia.
Narasi tersebut keliru karena kedatangan kapal perang Iran di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/11/2022), bukan untuk membantu Indonesia merebut Pulau Pasir.
Narasi yang menyebut Iran mengirim dua kapal perang untuk membantu Indonesia merebut Pulau Pasir dari Australia dibagikan oleh akun Facebook
Akun tersebut membagikan sebuah video singkat yang menampilkan sebuah kapal perang tengah berada di laut lepas.
Dalam keterangannya akun tersebut menuliskan demikian :
Amerika dan Australia gelisah
Kapal perang Iran tibah di Indonesia. siap perang dengan Australia. NKRI harga mati
Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa dua kapal Iran datang ke Indonesia untuk membantu berperang melawan Australia dalam perebutan Pulau Pasir
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta , dua kapal perang Iran, IRINS Makran-441 dan IRINS Dena-75 bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/11/2022).
Namun dua kapal tersebut tidak terkait dengan narasi membantu Indonesia merebut Pulau Pasir dari Australia.
Diberitakan , kehadiran dua kapal perang Iran tersebut dalam rangka membawa misi perdamaian.
Kapten IRINS Dena-75, F Fattahi mengatakan, misi perdamaian tersebut berkaitan dengan perbincangan ihwal pengamanan jalur lintas laut untuk kapal komersil kedua negara.
“Pada dasarnya, isinya mencoba mengamankan jalur lalu lintas internasional, khususnya kapal-kapal komersial Iran,” kata Fattahi.
Kata dia, misi perdamaian tersebut dikeluarkan oleh Markas Besar Angkatan Laut Iran. Setelah dari Indonesia, ia belum mengetahui akan menuju negara mana lagi untuk menyebarkan misi perdamaian ini.
“Sebagai salah satu anggota Angkatan Laut, kami hanya akan melaksanakan tugas," ujar Fattahi.