KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia masih belum unjuk gigi hingga All England 2025.
Jonatan Christie yang berstatus juara bertahan All England sudah angkat koper pada babak 16 besar di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, Kamis (13/3/2025) malam WIB.
Unggulan ketiga di All England 2025 itu tak berhasil mempertahankan gelar setelah kalah dua gim langsung dari Lakshya Sen (India) dengan skor 13-21, 10-21.
Padahal, Jonatan menjadi salah satu pebulu tangkis yang diharapkan bisa kembali ke Tanah Air dengan kalungan medali.
Baca juga: All England 2025: Gagal Hattrick, Fajar/Rian Minta Maaf dan Akui Ada Eror
Sementara, satu tunggal putra Indonesia lainnya yaitu Chico Aura Dwi Wardoyo sudah tersingkir pada babak 32 besar.
Indonesia memang hanya menurunkan dua pemain tunggal putra sebab Anthony Sinisuka Ginting absen karena tengah menjalani pemulihan cedera lengan.
Ginting baru sekali bertanding pada awal 2025 yaitu di Malaysia Open pada Januari lalu dan terhenti di 16 besar.
Dalam tujuh turnamen BWF pada kuartal pertama 2025, belum ada tunggal putra Indonesia yang meraih gelar juara.
Baca juga: Hasil All England 2025: Sabar/Reza Diantar Hendra Setiawan ke Semifinal
Pencapaian terbaik Jonatan sejauh ini adalah runner-up Indonesia Masters 2025. Ia kalah 18-21, 21-17, 18-21 dari Kunlavut Vitidsarn (Thailand).
Sementara, hasil terbaik yang diraih Chico adalah babak 16 besar di Thailand Masters 2025.
Selain Jonatan dan Chico, tunggal putra Indonesia yang sudah tampil di turnamen BWF (BWF World Tour 300-1000) adalah Alwi Farhan, Moh. Zaki Ubaidillah, dan Kho Henrikho Wibowo.
Langkah Alwi paling jauh dengan mencapai perempat final Thailand Masters 2025 dan Zaki di babak 16 besar pada turnamen yang sama.
Ubed (panggilan Zaki Ubaidillah) pernah juara, tetapi bukan di level BWF World Tour melainkan International Challenge di Singapura pada Februari lalu.
Baca juga: Cedera di Malaysia Open, Anthony Ginting Mundur dari India Open 2025
Pelatih kepala tunggal putra Indonesia, Mulyo Handoyo, sempat menyinggung stamina yang dinilai menjadi faktor minimnya prestasi Jonatan dkk.
"Dari sejumlah turnamen awal memang penampilan para pemain itu belum maksimal. Dari situ mungkin kondisi fisik ya yang saya cermati belum maksimal," kata Mulyo Handoyo dilansir dari Antara.