KOMPAS.com - Perusahaan raksasa mesin pencarian Google menjeda monetisasi konten blog atau website yang mengeksploitasi, menyepelekan, atau membenarkan peperangan di Ukraina.
Pengumuman itu disampaikan Google dalam notifikasi ke akun Google Adsense para mitranya di seluruh dunia.
"Karena adanya perang di Ukraina, kami akan menjeda monetisasi konten yang mengeksploitasi, menyepelekan, atau membenarkan perang tersebut," demikian notifikasi Google di Google Adsense berdasarkan pantauan 优游国际.com, Rabu (6/4/2022).
Semenatara itu di sisi lain, Rusia memblokir Google News karena dianggap konten-konten beritanya tidak bisa dipercaya, terutama terkait militer Rusia dan aktivitas operasi militer Rusia di Ukraina.
Baca juga:
"Sumber berita online Amerika yang bersangkutan menyediakan akses ke berbagai publikasi dan materi yang berisi informasi yang tidak autentik dan penting bagi publik tentang jalannya oeprasi militer khusus di wilayah Ikraina," tulis Interfax, kantor berita Rusia yang berbahasa Inggris, dilansir 优游国际.com, Jumat (25/3/2022).
Diketahui, Google News adalah agregator berita yang dimiliki Google. Aplikasi ini berisi berita-berita dari situs media online di seluruh dunia.
Sementara itu, Google sendiri membenarkan sejumlah warga Rusia kini kesulitan mengakses berita dari layanan Google News.
"Kami telah mengonfirmasi bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan situs web Google News di Rusia dan ini bukan karena masalah teknis di pihak kami," kata Google dalam pernyataannya.
"Kami telah bekerja keras untuk menjaga agar layanan informasi seperti Google News dapat diakses oleh orang-orang di Rusia selama mungkin," lanjut pernyataan Google, sebagaimana dihimpun 优游国际Tekno dari Reuters, Jumat (25/3/2022). (优游国际.com/ Penulis: Galuh Putri Riyanto | Editor: Wahyunanda Kusuma Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.