ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Jurnalis di Rusia Diteror Kiriman Kepala Babi, Kantor Medianya Dibredel

ÓÅÓιú¼Ê.com - 23/03/2025, 11:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang jurnalis Tempo, Francisca Christy atau lebih dikenal Cica mendapat kiriman paket kepala babi pada Kamis (20/3/2025).

Paket tersebut dikirim ke alamat kantor Tempo di Palmerah, Jakarta Barat.

Berselang dua hari, kantor redaksi Tempo kembali mendapat kiriman paket misterius berisi enam bangkai tikus dengan kepala terpisah pada Sabtu (22/3/2025).

Diberitakan ÓÅÓιú¼Ê.com, Jumat (21/3/2025), pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra mengatakan, petugas keamanan tidak mengetahui siapa pengirim paket tersebut.

Namun, dia mencurigai paket misterius itu dikirim sebagai upaya teror dan langkah untuk menghambat kerja jurnalistik.

Teror kiriman paket berisi kepala babi bukan kali pertama terjadi. Pada 2022 silam, jurnalis ternama di Rusia juga pernah mendapat kiriman paket kepala babi yang ditinggalkan begitu saja di depan pintu apartemennya.

Baca juga: Saat Istana Bergurau Tanggapi Teror Kepala Babi terhadap Tempo...

Jurnalis Rusia temukan kepala babi di depan pintu apartemennya

Jurnalis kondang Rusia di Moskow, Alexei Venediktov menerima kepala babi yang dihias dengan hinaan antisemit di depan pintu apartemennya pada 2022 silam.

Diberitakan NPR, peristiwa itu merupakan serangkaian dari tindakan intimidasi yang dilakukan Rusia kepada para pengkritik invasi Kremlin ke Ukraina.

Venediktov mengunggah dan melaporkan temuan kepala babi di depan rumahnya di media sosial.

Dalam salah satu foto yang diunggahnya, kepala babi tampak tergeletak begitu saja di lantai dengan rambut palsu.

Terdapat pula lambang negara Ukraina yang tertempel di pintu apartemennya dengan cercaan antisemit.

"Ini terjadi di negara yang mengalahkan fasisme," tulis Venediktov di salurannya pada aplikasi perpesanan Telegram.

"Mengapa tidak memasang bintang berujung enam saja di pintu apartemen saya?" imbuhnya dengan nada sarkastis.

Baca juga: Kronologi Kantor Tempo Dapat Kiriman Kepala Babi, Berbau Busuk dan Pengirim Misterius

Medianya dibredel

Venediktov adalah editor lama Radio Echo of Moscow yang diberedel paksa di tahun yang sama.

Radio Echo of Moscow atau dikenal dalam bahasa Rusia sebagai Ekho Moskvy merupakan radio tua yang didirikan pada 1990 menjelang berakhirnya Uni Soviet.

Radio ini muncul sebagai simbol kebebasan pers Rusia yang baru.

Namun, pada awal Maret 2022, pengawas komunikasi Rusia Roskomnadzor memblokir situs website stasiun tersebut.

Dalam hitungan jam, frekuensi FM Echo diputus dan dewan direksinya memutuskan untuk melikuidasi stasiun tersebut sepenuhnya.

Jaksa penuntut mengeklaim, radio tersebut harus ditutup karena menyebarkan informasi palsu yang disengaja terkait tindakan personel militer Rusia.

Saat ini, frekuensi FM Echo telah diserahkan kepada radio Sputnik yang dikelola negara.

Pembawa acara Echo of Moscow kemudian melanjutkan beberapa program dengan nama baru, Zhivoi Gvozd di YouTube.

Baca juga: Tempo Dua Kali Diteror Paket Berisi Bangkai Hewan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Teror dan pelabelan "pengkhianat"

Venediktov sempat mencurigai pengirim kepala babi adalah seseorang yang mengenakan pakaian pengantar makanan.

Kecurigaan itu muncul dari hasil rekaman kamera pengawasan di kompleks apartemennya.

Dalam video itu tampak seorang pekerja pengantar makanan datang ke rumahnya.

Namun, perusahaan makanan tersebut menghubungi Venediktov dan mengklarifikasi bahwa seragam itu sudah tidak dipakai lagi sejak beberapa tahun.

Peristiwa intimidasi ini terjadi setelah pidato kontroversial Presiden Vladimir Putin yang membandingkan para pengkritik perang dengan "pengkhianat" dan "sampah".

Dia juga mengatakan bahwa masyarakat akan mendapat manfaat dari "pembersihan" orang-orang Rusia yang condong ke Barat.

Sebelumnya, puluhan ribu warga Rusia telah meninggalkan negara mereka sebagai protes atas tindakan pemerintah.

Kebanyakan dari mereka, melarikan diri karena merasa tertekan oleh negara.

Beberapa wartawan dan aktivis oposisi melaporkan bahwa rumah mereka ditandai dengan kata "pengkhianat" atau "Z", huruf yang digunakan Kremlin sebagai simbol operasi di Ukraina.

Pasukan Rusia sering menggunakan huruf tersebut untuk menandai kendaraan mereka di medan pertempuran dan untuk menggalang dukungan masyarakat terhadap misi di Ukraina.

Baca juga: [POPULER TREN] Sayur Penurun Kadar Gula Darah | Gurauan Istana soal Teror Kepala Babi Kepada Jurnalis Tempo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau