KOMPAS.com - Pendapat terhadap ungkapan "selain donatur dilarang ngatur" menjadi perbincangan di dunia maya.
Kalimat tersebut, dalam konteks romansa, memiliki arti sebuah prinsip dalam hubungan bahwa seseorang hanya mau diatur oleh pasangan yang membiayai hidupnya atau disebut dengan istilah "menjadi donatur".
Sebuah reels tanggapan mengenai prinsip tersebut menjadi populer di Instagram.
Dilansir dari akun Instagram @ac*** (16/3/2025), diungkapkan bahwa "kalau hak mengatur hanya diberikan berdasarkan kontribusi finansial, maka aspek emosional, komunikasi, kerjasama yang merupakan pilar sebuah hubungan menurut gue berpotensi diabaikan. ... Hubungan yang terlalu transaksional cenderung rapuh."
Banyak warganet yang menyetujui pendapat tersebut karena menganggap hubungan transaksional adalah hubungan yang tidak tulus.
Baca juga: Agensi Mendadak Akui Hubungan Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron Saat Dewasa
Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan "hubungan transaksional"?
Dilansir dari (9/9/2024), hubungan transaksional adalah hubungan timbal balik yang memiliki harapan yang jelas dalam tindakan memberi dan menerima.
Harapan akan timbal balik tersebut biasanya memiliki ukuran jelas yang sudah ditetapkan dari awal.
Dengan adanya timbal balik dalam hubungan, kedua belah pihak akan saling menguntungkan.
Misalnya dalam pernikahan yang menggunakan prinsip 50:50, tidak ada satu pihak yang melakukan semuanya sendirian. Dalam prinsip ini beban pernikahan akan dibagi berdua dengan sama rata.
Bagaimana contoh hubungan transaksional lebih lanjut?
DIlansir dari (24/2/2024), berikut adalah contoh-contoh hubungan transaksional dalam berbagai konteks.
Seorang kandidat politik mendapat dukungan dari para pemilihnya karena didasari oleh kesepakatan bersama.
Politisi mendapat keuntungan karena kebijakannya memiliki banyak pemilih dan menang.
Sementara itu, orang yang memilihnya juga mendapat keuntungan karena politisi tersebut akan mendukung kepentingan dengan rencana kebijakan yang dibuat nantinya.