KOMPAS.com - Artikel yang mengulas bagaimana bisa jurnalis Media Amerika Serikat (AS) New York Times menyebut Yogyakarta sebagai "Center of the Universe" memuncaki daftar Populer Tren kali ini.
Di bawahnya, ada artikel tentang siapa saja orang yang tidak dianjurkan untuk memakan buah pisang.
Artikel di kanal Tren 优游国际.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait kisah Mambo, ikan mola-mola kesepian di Jepang.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Tren edisi Senin (27/1/2025) hingga Selasa (28/1/2025) yang dapat Anda simak:
Jurnalis New York Times, Scott Mowbray turut meromantisasi Kota Yogyakarta sebagai sebuah wilayah kaya akan peradaban budaya dan intelektual yang dikelola oleh keluarga kerajaan.
Bahkan, Mowbray menarik kesimpulan dengan menyebut Yogyakarta sebagai "Center of The Universe" atau pusat alam semesta melalui tulisannya dengan judul "Never Heard of Yogyakarta? It Might Be the Center of the Universe".
Perjalanan udara membuat dirinya menangkap topografi secara kontras daerah berjuluk "Kota Pelajar" itu.
Simak kisah selengkapnya di sini
Pisang adalah buah tropis yang mudah ditemukan di Indonesia dan sering dikonsumsi sehari-hari. Buah berwarna kuning ini menawarkan beragam khasiat karena padat nutrisi, terutama vitamin dan serat.
Menurut laman Kementerian Kesehatan, pisang yang matang mengandung kalium, pectin, serat, magnesium, vitamin C, dan vitamin B6 yang secara bersama-sama membentuk antioksidan. Oleh karena itu, ada kalanya buah ini dianjurkan untuk dikonsumsi saat sedang sakit untuk mempercepat pemulihan.
Namun, beberepa penyakit tertentu justru bisa berisiko makin parah jika mengonsumsi pisang. Lantas, siapa saja orang yang tidak dianjurkan makan pisang?
Baca selengkapnya di sini
Seekor ikan mola-mola di akuarium Kaikyokan, Shimonoseki, Jepang merasa kesepian usai tempat penangkaran tersebut ditutup pada Desember 2024. Ikan dengan berat 28 kg itu awalnya ditemukan di pantai selatan Kochi, Samudra Pasifik, dan kemudian dibawa ke akuarium Kaikyokan di Shimonoseki.
Bentuknya yang bulat dengan mata besar serta mulut menganga segera menjadi perhatian pengunjung akuarium. Ikan mola-mola itu kemudian dijuluki "Mambo".
Mambo tampaknya mulai beradaptasi dengan kehidupan barunya di akuarium. Staf akuarium, Mai Kato mengatakan, ikan itu kerap terlihat berenang ke sisi akuarium saat pengunjung mendekat. Nah, pada Desember lalu akuarium Kaikyokan harus ditutup untuk perbaikan. Mambo pun tak mau makan karena kesepian.