优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Efek Donald Trump Menang Bikin Dollar AS Menguat, Tembus Rp 15.844

优游国际.com - 07/11/2024, 07:45 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Mata uang dollar Amerika Serikat (AS) menguat setelah Donald Trump memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar pada Selasa (5/11/2024) waktu setempat.

Calon presiden (capres) yang didukung Partai Republik tersebut mengantongi 296 electoral college, sementara kompetitornya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, hanya memperoleh 226 electoral college.

Lewat sistem electoral college, rakyat AS tidak memilih presiden secara langsung, tetapi melalui suara mayoritas elektor atau sekelompok orang yang menjadi wakil pemilih di setiap negara bagian.

Elektor pada umumnya adalah pejabat, pemimpin partai politik, atau orang-orang di negara bagian yang memiliki afiliasi pribadi maupun politik dengan calon presiden dari partai mereka.

Berdasarkan pantauan 优游国际.com di laman kurs Bank Indonesia (BI), nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS berada di angka Rp 15.844,83 terhitung sejak Rabu (6/11/2024).

Angka tersebut lebih tinggi ketimbang nilai tukar Rupiah ke dollar AS satu hari sebelum Pilpres digelar, tepatnya pada Selasa (5/11/2024), dengan besaran Rp 15.829,75.

Baca juga: Update Sementara Pilpres Amerika 2024: Trump 267 Suara Elektoral, Kamala Harris 224

Kenapa Pilpres AS bikin dollar AS menguat?

Melemahnya dollar AS dalam dua hari terakhir, baik sebelum maupun setelah Trump memenangi Pilpres AS, sudah diprediksi analis Bank Woori Saudara, Rully Nova.

Ia mengatakan, dollar AS melambung seiring semakin menguatnya kebijakan Trump yang dinilai perfeksionis.

“Perkiraan hasil Pilpres AS akan dimenangkan oleh Donald Trump, kemungkinan akan berdampak negatif bagi emerging market, termasuk Indonesia,” ujar Rully dikutip dari Antara, Rabu.

Hal yang berbeda akan terjadi jika Pilpres AS dimenangi oleh Harris yang saat ini berstatus sebagai wakil presiden Amerika sekarang.

Menurut Rully, ada beberapa risiko jika Harris mengalahkan Trump, seperti pemerintah AS akan terus menyerap dollar AS lewat penerbitan obligasi negara karena belanja sosial yang diperkirakan semakin tinggi.

Baca juga: Donald Trump Menang, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Di sisi lain, Reny Eka Putri selaku ekonom senior Bank Mandiri menuturkan, dollar AS menguat terhadap Rupiah karena faktor respons awal pasar terhadap Pilpres AS.

Faktor lainnya yang membuat Rupiah keok dua hari terakhir adalah selera risiko tetap rendah yang dipengaruhi prospek pemangkasan suku bunga Reserve yang tidak terlalu negatif.

Reny menambahkan, indeks dollar AS naik ke level 104,7 dalam perdagangan pada Rabu atau naik ke level tertinggi sejak 24 Juli 2024.

Hal tersebut menunjukkan penguatan dollar AS terhadap mata uang utama lainnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau