优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Keju Tertua di Dunia Ditemukan, Jadi Bahan Olesan Mumi China Berusia 3.600 Tahun

优游国际.com - 26/09/2024, 14:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ilmuwan menemukan keju tertua di dunia yang dioleskan di bagian kepala dan leher mumi China berusia 3.600 tahun.

Awalnya, para peneliti menemukan zat misterius yang menempel pada beberapa mumi yang terkubur di wilayah Basin Tarim, China sekitar 20 tahun lalu.

Dan baru beberapa waktu terakhir, para peneliti menemukan bahwa zat yang menjadi bahan olesan bagian luar mumi-mumi tersebut adalah keju.

Adapun temuan para peneliti China tersebut terbit pada Rabu (25/9/2024) dan dipublikasikan di jurnal Cell.

"Ini adalah sampel keju tertua yang pernah ditemukan di dunia," ucap salah satu peneliti dalam studi itu, Qiao Mei Fu dikutip dari LiveScience, Rabu (25/9/2024).

Baca juga: Mumi dari Abad Ke-17 Dites Positif Narkoba Jenis Kokain, Kok Bisa?

Merupakan keju kefir

Penelitian itu mengungkapkan bahwa jenis keju yang ada di mumi itu adalah keju kefir, keju lunak probiotik.

Peneliti menjelaskan, keju ini diproduksi dengan susu sapi dan kambing pada ribuan tahun lalu.

Keju ini mengandung beberapa spesies bakteri serta jamur, seperti Lactobacillus kefiranofaciens dan Pichia kudriavzevii yang keduanya ditemukan pada biji-bijian kefir modern.

Biji-bijian ini adalah kultur simbiosis yang terdiri dari campuran bakteri dan ragi yang memfermentasi susu menjadi keju.

“Bahan makanan seperti keju sangat sulit untuk diawetkan selama ribuan tahun, sehingga ini merupakan penemuan yang langka dan berharga,” kata Fu.

Keju kefir sendiri mirip dengan yogurt, namun memiliki rasa yang lebih asam dan konsistensi lebih kental.

Baca juga: Arkeolog Ungkap Temuan Mumi Mesir Memiliki Janin Sebelum Diawetkan

Tujuan keju dioleskan ke tubuh mumi

Alasan keju dioleskan pada kepala dan leher mumi yang ditemukan di Basin Tarim, kemungkinan karena bahan tersebut merupakan sumber daya berharga pada masa itu.

“Perhatian utama adalah bahwa keju itu penting bagi kehidupan mereka,” ujar Fu, dilansir dari IFLScience, Rabu (25/9/2024).

”Karena keju ditemukan di 10 makam dan mumi,” sambung dia.

Di era modern, ada dua varietas utama Lactobacillus kefiranofaciens, yakni yang berasal dari Rusia (paling banyak digunakan saat ini) dan dari Tibet.

L. kefiranofaciens dalam keju yang berada di tubuh mumi tersebut sebenarnya paling mirip dengan varietas Tibet yang ada saat ini.

Hal tersebut cukup membantah kepercayaan lama bahwa kefir berasal dari wilayah pegunungan Kaukasus Utara, Rusia.

“Pengamatan kami menunjukkan bahwa budaya kefir telah dipertahankan di wilayah Xinjiang, China Barat Laut sejak Zaman Perunggu,” terang Fu.

Baca juga: Arkeolog Temukan Tumor Langka Berisi Gigi pada Mumi Perempuan Mesir Berusia 3.000 Tahun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasukan Nyamuk Serang Penumpang Pesawat IndiGo Saat di Angkasa

Pasukan Nyamuk Serang Penumpang Pesawat IndiGo Saat di Angkasa

Tren
Seperti Apa Fitur Whatsapp Terbaru 'Advanced Chat Privacy' untuk Lindungi Percakapan Sensitif?

Seperti Apa Fitur Whatsapp Terbaru "Advanced Chat Privacy" untuk Lindungi Percakapan Sensitif?

Tren
Indonesia Kirim Wakil untuk Ikuti Konklaf Pemilihan Paus, Siapa Dia?

Indonesia Kirim Wakil untuk Ikuti Konklaf Pemilihan Paus, Siapa Dia?

Tren
Kebiasaan Mager Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Dini, Ini Penjelasan Dokter

Kebiasaan Mager Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Dini, Ini Penjelasan Dokter

Tren
Paus Fransiskus Dimakamkan Hari Ini, Kapan Vatikan Gelar Konklaf?

Paus Fransiskus Dimakamkan Hari Ini, Kapan Vatikan Gelar Konklaf?

Tren
Ramai soal Uang Indonesia 3.1, Apakah Alat Pembayaran yang Sah? Ini Kata Peruri

Ramai soal Uang Indonesia 3.1, Apakah Alat Pembayaran yang Sah? Ini Kata Peruri

Tren
Alasan Paus Fransiskus Pilih Basilika Santa Maria Maggiore sebagai Peristirahatan Terakhirnya

Alasan Paus Fransiskus Pilih Basilika Santa Maria Maggiore sebagai Peristirahatan Terakhirnya

Tren
Daftar Seafood yang Tetap Bisa Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Daftar Seafood yang Tetap Bisa Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Tren
Setelah Cekcok Panas, Trump dan Zelensky Gelar Pertemuan di Roma Jelang Pemakaman Paus Fransiskus

Setelah Cekcok Panas, Trump dan Zelensky Gelar Pertemuan di Roma Jelang Pemakaman Paus Fransiskus

Tren
Trump Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus, Duduk di Barisan Paling Depan

Trump Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus, Duduk di Barisan Paling Depan

Tren
Doa Terakhir dari Para Kardinal untuk Paus Fransiskus

Doa Terakhir dari Para Kardinal untuk Paus Fransiskus

Tren
Ilmuwan Temukan Fakta tentang Mind-Blanking, Ketika Pikiran Mandek Sesaat

Ilmuwan Temukan Fakta tentang Mind-Blanking, Ketika Pikiran Mandek Sesaat

Tren
Gempa Berkekuatan M 6,1 Guncang Ekuador, 710 Orang Terdampak

Gempa Berkekuatan M 6,1 Guncang Ekuador, 710 Orang Terdampak

Tren
Benarkah Minum Teh Setelah Makan Buruk bagi Kesehatan? Ini Penjelasan Dokter

Benarkah Minum Teh Setelah Makan Buruk bagi Kesehatan? Ini Penjelasan Dokter

Tren
Anak Wakil Direktur CIA Tewas saat Bertempur untuk Rusia

Anak Wakil Direktur CIA Tewas saat Bertempur untuk Rusia

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau