KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Cacar monyet atau Mpox umumnya disebabkan oleh penularan virus melalui hubungan seksual, diberitakan The New York Times, Kamis (29/8/2024),
Para ahli mengungkapkan, virus Mpox juga menyebar dengan cara lain. Misalnya, interaksi langsung dengan kulit penderita, kontak hewan terinfeksi, serta menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus.
Data terbaru dari Kongo menunjukkan, sekitar 70 persen dari 14.901 pasien yang terinfeksi Mpox adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun. Lebih dari 321 anak bahkan meninggal dunia.
Lalu, benarkah anak-anak lebih berisiko tertular cacar monyet dibanding orang dewasa?
Baca juga: 7 Negara yang Laporkan Kasus Mpox Varian Clade Ib, Mana Saja?
WHO menyebut, anak-anak berisiko lebih tinggi terkena Mpox dalam kondisi parah dibandingkan orang dewasa.
Data WHO menunjukkan, rasio kematian kasus Mpox pada anak-anak di bawah usia satu tahun mencapai 8,6 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan kematian dari 2,4 persen pasien berusia 15 tahun ke atas.
Dikutip dari Save The Children, penularan Mpox terhadap anak mungkin lebih cepat terjadi karena sistem kekebalan tubuhnya masih lemah.
Anak-anak mudah tertular Mpox jika melakukan kontak dekat dengan penderita cacar monyet. Mereka dapat terpapar virus itu di rumah dari saudara kandung, orangtua, pengasuh, atau anggota keluarga lainnya.
Selain itu, anak-anak gampang tertular Mpox karena memiliki lebih banyak kontak fisik ketika bermain atau berada di sekolah.
Di Afrika, anak-anak dan remaja berpotensi terpapar virus Mpox karena melakukan kegiatan berburu ataupun mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan benar.
Sayangnya, anak yang menderita cacar monyet mungkin kurang cepat terdiagnosis dan mendapat pengobatan. Sebab, gejala yang timbul mirip penyakit umum pada anak-anak, misalnya kudis dan cacar air.
Mpox menyebabkan demam, ruam dan lesi di seluruh tubuh, sakit kepala parah, serta kelelahan. Pada kasus yang parah, cacar monyet dapat menyebabkan sepsis yang mengancam jiwa jika tidak mendapat pertolongan medis dengan segera.
Beberapa anak penderita Mpox juga mengalami masalah pernapasan dan kesulitan menelan, serta berisiko lebih tinggi terkena infeksi bakteri sekunder.
Baca juga: Masyarakat Umum Bisa Dapat Vaksinasi Mpox, Berapa Harganya?