KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan potensi hujan di sejumlah wilayah pada Rabu (21/8/2024) dan Kamis (22/8/2024).
BMKG menjelaskan, potensi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gangguan fenomena Equatorial Rossby Wave dan Madden Julian Oscillation (MJO).
Hal itu secara spasial dapat meningkatkan kemungkinan hujan, daerah pertemuan dan perlambatan angin yang mendukung pembentukan awan konvektif, serta labilitas udara lokal yang menciptakan kondisi atmosfer tidak stabil.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) juga terpantau di beberapa wilayah.
Baca juga: Mana Saja Wilayah Berpotensi Gempa Megathrust? Ini Penjelasan BMKG
Kemudian, ada daerah pertemuan angin (konfluensi) berada di Laut Andaman, Samudra Hindia barat Sumatera Barat, Laut Sulu, Laut Sulawesi, Laut Timor, Laut Halmahera, dan Teluk Cendrawasih.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut,” bunyi keterangan BMKG, Selasa (20/8/2024).
Selain itu, terdapat peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 25 knot, terpantau di Laut Banda dan Laut Arafuru.
Labilitas lokal kuat juga muncul yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, sehingga mendukung proses konvektif pada skala lokal.
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Gempa Zona Megathrust: Bisa Terjadi Sewaktu-waktu
Berikut sejumlah wilayah berpotensi hujan pada 21-22 Agustus 2024:
Wilayah berpotensi hujan sedang-lebat, petir, dan angin angin kencang:
Wilayah berpotensi angin kencang:
Baca juga: Warganet Mengeluh Suhu Terasa Sangat Dingin pada Agustus 2024, Ini Penjelasan BMKG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.