KOMPAS.com - Perusahaan teknologi luar angkasa Honeybee Robotics tengah berencana untuk membangun menara lampu yang besar di bulan.
Dikutip dari Live Science, Jumat (9/8/2024), proyek pembangunan menara ini disebut dengan Utility Navigation with Advanced Remote Sensing and Autonomous Beaming for Energy Redistribution (LUNARSABER).
Baca juga: Ilmuwan Percaya Gua di Bulan Bisa Jadi Tempat Tinggal Manusia
Meski masih memasuki tahap awal, tetapi proyek ini telah mendapatkan suntikan dana dari badan penelitian pemerintah Amerika Serikat, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).
Sebelumnya, proyek tersebut juga telah diumumkan Honeybee Robotics melalui video yang diunggah di akun Youtube resmi mereka, pada Kamis (1/8/2024) lalu.
"LUNARSABER akan menjadi layanan infrastruktur pertama di bulan," ujar peneliti utama Honeybee, Vishnu Sanigepalli dalam video tersebut.
Lantas, mengapa perusahaan ini ingin membangun menara LUNARSABER di bulan?
Baca juga: Bulan Perlahan Menjauh dari Bumi, Apa Dampaknya di Masa Depan?
Vishnu menjelaskan, LUNARSABER dirancang untuk memberikan penerangan bagi astronot yang mendarat di bulan.
Menara tersebut akan dibangun dengan ketinggian 100 meter. Tinggi ini sedikit lebih pendek dibanding tugu Monas, yaitu 132 meter.
Ketika bulan memasuki siang hari, menara LUNARSABER akan menyimpan sinar matahari. Sinar itu diakumulasi menjadi energi lampu sorot yang nantinya bisa menerangi bulan di malam hari selama dua minggu waktu bumi.
Nantinya, menara ini bisa menghasilkan listrik melalui panel surya saat matahari bersinar. Menurut Vishnu, listrik yang dihasilkan sekitar 100 kilowatt.
"Jika kita memiliki kemampuan untuk membangun bangunan yang sangat dekat dengan kutub selatan, pada dasarnya kita dapat memastikan bahwa ada lebih dari 95 persen pencahayan sepanjang tahun," ungkapnya, dilansir dari Space (13/12/2023).
Baca juga: Ilmuwan NASA Membuat Zona Waktu untuk Bulan, Begini Cara Kerjanya
Menara LUNARSABER nantinya juga bisa digunakan untuk memancarkan daya secara nirkabel ke bangunan yang berada dalam jangkauannya dan menyediakan jaringan komunikasi di bulan.
Perangkat komunikasi tersebut akan diletakkan di bagian atas menara bersamaan dengan peralatan sains lainnya, seperi kamera.
Bagian atas menara ini disebut mampu menahan beban hingga 0,9 ton (1 metrik ton).
Vishnu mengungkapkan, pembangunan LUNARSABER tidak mudah dan penuh tantangan.
Alasannya adalah karena tidak ada roket yang cukup besar untuk mengirim menara setinggi 100 meter secara utuh ke bulan.
Oleh karena itu, mereka telah merancang sistem otomatis yang bernama Deployable Interlocking Actuated Bands for Linear Operations (DIABLO). DIABLO adalah sistem yang bisa menekuk pita logam yang digulung menjadi struktur silinder.
Baca juga: Kisah Astronot China yang Dengar Suara Ketukan di Pintu Pesawatnya Saat Berada di Luar Angkasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.