KOMPAS.com - Anggaran penyelenggaraan upacara HUT ke-79 Republik Indonesia (RI) disebut membengkak.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Selasa (6/7/2024).
"Karena upacara itu kan diselenggarakan di dua tempat, tentu saja anggarannya lebih besar dari sebelumnya," ujar Pratikno, dikutip dari , Selasa.
Baca juga: Eks Marinir yang Gabung Militer Rusia Ternyata Pecatan TNI AL
Sebagai informasi, pembiayaan upacara kemerdekaan setiap tahunnya menggunakan anggaran negara.
Kendati demikian, Pratikno memastikan, pembengkakan anggaran HUT ke-79 RI tidak begitu signifikan.
Namun, Pratikno tidak menyebutkan jumlah pasti anggaran yang dialokasikan untuk upacara HUT RI tahun ini.
Meski begitu, belakangan diketahui pemerintah telah menggelontorkan dana besar untuk keperluan akomodasi dan mobilitas di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca juga: Mengintip Fasilitas Rumah Menteri di IKN, Siap untuk Sidang Kabinet Agustus 2024
Diberitakan , Sabtu (4/8/2024), pemerintah telah mengeluarkan biaya senilai Rp 9 milliar untuk modifikasi cuaca di IKN.
Modifikasi cuaca ini dilakukan lantaran sejak bulan lalu, curah hujan di IKN tinggi. Bahkan, hujan disebut menjadi faktor pembangunan Bandara IKN tidak bisa rampung sesuai target.
Oleh karena itu, pemerintah meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengendalikan hujan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Baca juga: Jadi DPO OPM, Lenis Kogoya: Saya Tidak Pernah Takut
"Berdasarkan prediksi BMKG selama Juni-Juli terjadi cuaca hujan ekstrem yang menghambat pelaksanaan pekerjaan pembangunan IKN. Jadi, digelar operasi TMC," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, Jumat (3/8/2024).
Operasi TMC dilakukan mulai 15 hingga 31 Juli 2024. Terdapat empat pesawat yang menyemai Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 96.000 kilogram dan Kalsium Oksida (CaO) 1.000 kilogram.
Empat pesawat tersebut terbang selama 211 jam 40 menit.
Kementerian Sekretarian Negara (Kemensetneg) disebut telah menandatangani nota kesepahaman untuk penyewaan 1.000 unit mobil dengan Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Indonesia (Asperda)
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asperda Kalimantan Timur, Damun Kisawanto.
Menurutnya, Kemensetneg juga telah membayar uang muka sebesar Rp 50 persen.
Baca juga: Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Mei 2025, Siap-siap Libur Panjang Awal Pekan Nanti
Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.
Menurutnya, pemerintah tidak pernah menyewa 1.000 unit mobil. Ia meluruskan, pihaknya telah menyiapkan bus sebagai transportasi tamu.
"Para undangan kami siapkan bus dari IKN, dari gubernur, dari Pangdam, Kapolda, kami siapkan semua menggunakan bus," jelas Heru, dilansir dari , Rabu (7/8/2024).
Kendati demikian, disebut pemerintah tetap bakal menyewa kendaraan untuk keperluan operasional.
Baca juga: Jokowi Konvoi Motor Bareng Influencer di IKN, Ada Raffi Ahmad dan Atta Halilintar
Pemerintah juga menganggarkan dana untuk menyewa hotel. Menurut Kepala Kantor Kepresidenan (KSP), Moeldoko harga sewa hotel di IKN terhitung cukup mahal lantaran jumlahnya terbatas.
"Case-nya di sana (IKN) adalah case situasional yang mana semua penuh keterbatasan. Akomodasi terbatas, sehingga saya dengar harga hotel juga cukup mahal," ujar Moeldoko, dikutip dari , Selasa.
Diketahui, untuk mengikuti upacara di IKN, pemerintah memusatkan lokasi penginapan di Hotel Nusantara.
Namun, karena ketersediaan kamar yang terbatas, sebagian pejabat dan tamu undangan akan akan menempati hotel di Balikpapan.
(Sumber: Firda Janati, Fika Nurul Ulya, Dian Erika Nugraheny | Editor: Fitria Chusna Farisa, Ardito Ramadhan, Dani Prabowo)
Baca juga: Pembangunan Garuda Kantor Presiden Selesai, Kapan Jokowi Berkantor di IKN?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.