KOMPAS.com - Sejumlah 132 anggota 'Ndrangheta ditahan dalam operasi perburuan besar-besaran yang berlangsung di sepuluh negara.
Menurut Badan Uni Eropa untuk Kerja Sama Penegakan Hukum (), penahanan bermula dari penggerebekan di beberapa lokasi pada Rabu (3/5/2023) dini hari waktu setempat.
Adapun sepuluh negara yang dimaksud, yakni Belgia, Jerman, Italia, Perancis, Portugal, Slovenia, Spanyol, Rumania, Brasil, dan Panama.
Lebih dari 2.770 petugas terlibat di lapangan saat hari aksi. Selain menahan anggota 'Ndrangheta, mereka juga berhasil menyita beberapa aset perusahaan.
Menjadi obyek perburuan di banyak negara, lantas, siapa itu 'Ndrangheta?
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah 24 Oktober 1931: Bos Mafia Al Capone Dipenjara
Dikutip dari laman , 'Ndrangheta adalah salah satu organisasi kriminal paling luas dan kuat di dunia.
Mafia ini berakar di wilayah Calabria, Italia, tetapi kini telah berkembang ke lebih dari 40 negara di seluruh dunia.
Terus tumbuh dan berkembang, 'Ndrangheta menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.
Kelompok ini bukan hanya menyebarkan barang-barang haram seperti narkoba, tetapi juga terlibat dalam politik, ekonomi, serta korupsi yang luas.
Sebelumnya, 'Ndrangheta disebut sebagai mafia Cosa Nostra di Sisilia, Italia, tetapi dalam versi kurang terorganisir.
Kini, seperti dilansir Organized Crime and Corruption Reporting Project (), kelompok kejahatan ini menggeser posisi Cosa Nostra sebagai organisasi mafia paling kuat di negara itu.
Baca juga: Bos-bos Mafia Italia Bisa Bebas dari Penjara dengan Alasan Bahaya Corona
Organisasi ini disebut dapat ditelusuri pada abad ke-16, saat kedatangan tiga ksatria Spanyol di Italia yang mendirikan Honored Societies alias Perhimpunan Terhormat.
Perhimpunan tersebut terdiri dari Sicilian Mafia, Neapolitan Camorra, dan Calabrian ‘Ndrangheta.
Di sisi lain, menurut Biro Investigasi Federal (), 'Ndrangheta dibentuk pada 1860-an, ketika sekelompok penjahat Sisilia mendirikan pangkalan di Pegunungan Aspromonte Italia.
Didirikan di situ karena medan menuju pegunungan tersebut menawarkan perlindungan ideal bagi bandit yang terusir dari tanah air mereka di Sisilia.