KOMPAS.com – Hari ini 41 tahun lalu, tepatnya 8 Februari 1981, tragedi terjadi di Stadion Karaiskakis di Piraues, daerah pelabuhan terkenal Athena, Yunani.
Pada saat itu, pertandingan antara tim tuan rumah Olympiacos yang menjamu tim sekotanya, AEK Athens diselenggarakan.
Tragedi tersebut tepatnya terjadi di tribun Gate 7, stadion tua Karaiskakis.
Baca juga: Apa Saja Makanan yang Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi? Ini 8 Daftarnya
Gate 7 merupakan tribun utama dari kelompok pendukung Olympiacos, sehingga mereka menamai kelompoknya sebagai “Gate 7” atau “Thira 7”.
Bersama dengan Panathinaikos, ketiga tim tersebut merupakan tiga tim besar di Ibu Kota Yunani yang menjadi rival satu sama lain.
Dilansir dari , tragedi tersebut merupakan tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola Yunani.
Tragedi tersebut menewaskan 21 orang, 20 orang yang merupakan pendukung Olympiacos dan 1 lainnya merupakan pendukung AEK Athens.
Pada saat pertandingan di hari kejadian, Olympiacos memimpin skor dengan skor 6-0 atas AEK Athens.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Banjir Bandang di Chamoli, 200 Orang Tewas
Dilansir dari , setidaknya 35.450 penggemar menghadiri pertandingan tersebut. Mayoritas pendukung Olympiacos.
Kedua tim menjadi pesaing utama untuk gelar liga Yunani pada saat itu yang hanya selisih dua poin di klasemen. Olympiacos menjadi pemuncak klasemen.
Pemain Olympiacos, Maik Galagos mencetak 3 gol dari 6 gol yang bersarang di gawang AEK Athens.
Baca juga: Minum Apa agar Jantung Tetap Sehat? Berikut 7 Daftarnya
Pertandingan diadakan pada hari Minggu, pecinta sepakbola di Yunani menyebutnya sebagai “Sunday Football” atau “Sepak Bola Minggu” dalam bahasa Yunani.
Pertandingan pun berakhir, para pendukung Olympiacos merayakan kemenangan tersebut dengan memuji-muji pahlawan mereka.
Teriakan “O-lym-pia-Cos, O-lym-pia-cos” bergema di seluruh tribun.
Ratusan pendukung pun bergegas keluar dari Gate 7 menuju Gate 1. Nantinya, seluruh pemain juga akan keluar dan pulang melalui gate tersebut.
Para pendukung di Gate 7 menuju pintu keluar dengan tangga curam yang mengarah ke pintu putar keluar di stadion tua tersebut. Tragedi itu pun terjadi.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Boeing 757 Birgenair Jatuh di Samudra Atlantik, 189 Tewas
Banyak yang terpeleset dan jatuh di tangga, pintu keluar setengah tertutup. Puluhan pendukung terinjak-injak di tempat.
Polisi pun menjebol pintu putar yang menjadi penghalang.
19 orang meninggal di tempat, sedangkan 2 orang lainnya meninggal di rumah sakit. Puluhan korban mengalami luka-luka.
Baca juga: 11 Manfaat Kesehatan Daun Kelor yang Perlu Diketahui
“Saya menyeret Spiros (temannya) seperti karung ke luar gerbang, dan menggendongnya,” ujar Manolis, salah satu pendukung yang temannya menjadi salah satu korban.
“Dia tidak merasakan apa-apa. Saya meletakkan kepalanya di dinding. Saya menangis. Saya menggendongnya, kepalanya tertunduk. Saya membawanya ke ambulans pertama yang saya lihat di depan saya, tetapi mereka memiliki dua lainnya di dalam,” kata Manolis.
“Saya berteriak: ‘bawa dia, bawa dia, tolong. Dia tidak berbicara, dia tidak bergerak, bawa dia!” lanjutnya.
Kemudian, ambulans mengantar Spiros ke rumah sakit, tetapi dia tidak dapat tertolong karena lukanya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Banjir Bandang di Chamoli, 200 Orang Tewas
Sekretaris Jenderal Olahraga saat itu, Kimon Kouloris, mengadakan pertemuan dengan keluarga korban.
Anggota Komite Pertandingan, direktur Olympiacos, dan otoritas kompeten lainnya juga hadir.
Biaya kompensasi disepakati, tetapi kasus tersebut tidak dibawa ke pengadilan sipil.
Baca juga: 5 Buah Sehari-hari yang Ampuh Mencegah Kanker, Wajib Tahu
20 bulan setelahnya pada Oktober 1982, jaksa meminta agar kasus tersebut dibuka kembali.
Semua pihak yang terlibat dalam pertandingan tersebut, termasuk anggota komite, sekretaris jenderal olahraga, dan polisi yang menjaga keamanan dibebaskan dari tuduhan.
Stadion lama Karaiskakis akhirnya dihancurkan beberapa tahun kemudian untuk dibangun stadion baru.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa M 8,8 Picu Tsunami Fluvial di Missouri AS
Beberapa penggemar mengambil sepotong beton dari stadion lama untuk dijadikan pengingat tragedi tersebut.
Semua dari stadion lama dihancurkan.
Kecuali, pintu putar Gate 7 yang saat ini ditempatkan di luar Stadion Karaiskakis yang baru, disertai puluhan syal dan bendera untuk mengenang 21 korban.
Para penggemar, anggota keluarga korban, pemain, dan staf pelatih dari tim sepak bola dan bola basket berkumpul di sana setiap tahun untuk memberikan penghormatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.