KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan sejumlah tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi obesitas.
Dilansir dari laman p2ptm.kemkes.go.id, mengatasi obesitas dilakukan dengan diet rendah energi seimbang dengan pengurangan energi 500-1.000 kkal dari kebutuhan sehari.
Berikut cara mengatasi obesitas:
1. Faktor pola makan
- Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi roti, jagung, kentang, dan sereal.
- Menghindari konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat sederhana, seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis dan gurih, madu, selai, dodol, coklat, permen, minuman ringan, dan sebagainya.
- Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber lemak dengan tidak mengolah makanan dengan cara digoreng dan menggunakan santan kental, serta mentega dan margarin.
- Mengutamakan konsumsi bahan makanan sumber serat, yaitu sayur yang diolah dengan cara direbus, dikukus, dan ditumis dengan sedikit minyak, serta buah yang dikonsumsi dalam keadaan utuh tanpa ditambah gula, susu kental manis, susu full cream, dan santan.
- Menghindari buah-buahan yang mengandung energi tinggi, yaitu durian, alpukat, nangka, sawo, mangga, cempedak, pisang, dan serikaya.
- Mengonsumsi buah sebagai makanan selingan.
- Meningkatkan konsumsi cairan (dari air putih dan kuah sayur) minimal sepuluh gelas sehari.
- Porsi makan kecil.
Baca juga: Menurunkan Berat Badan secara Cepat, Apakah Berbahaya?
2. Faktor pola aktivitas
- Meningkatkan aktivitas fisik paling sedikit 1 jam per hari secara terus-menerus.
- Latihan fisik kombinasi aerobik (naik sepeda, jogging, renang) dan anaerobik (senam pernapasan, karate, lompat tinggi, dan angkat berat) dengan frekuensi 3-5 kali seminggu dan durasi 40-60 menit setiap kali latihan, serta intensitas sesuai dengan denyut nadi maksimal berdasarkan umur dan kemampuan (intensitas dinaikkan secara bertahap), seperti tabel berikut:
Baca juga: Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Perempuan Menurut Kemenkes
Umur
|
Jumlah denyut nadi (kali per menit)
|
20-24 |
144-174 |
25-29 |
140-169 |
30-34 |
136-165 |
35-39 |
133-161 |
40-44 |
130--157 |
45-49 |
126-152 |
50-54 |
122-148 |
55-59 |
119-143 |
60-64 |
115–139 |
>64 |
111-135 |
Baca juga: Apakah Makan secara Perlahan-lahan Bisa Menurunkan Berat Badan?
3. Psikoterapi
Psikoterapi dapat dilakukan untuk membantu memotivasi diri dalam melakukan perubahan perilaku hidup sehat.
Psikoterapi dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan dapat diperoleh di pelayanan kesehatan.
4. Pengobatan
Pengobatan obesitas dapat dipertimbangkan apabila indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30 kg/m2 dan atau disertai dengan penyakit diabetes melitus, jantung, hipertensi, dan kadar lemak dalam darah tinggi.
Pengobatan obesitas dapat diperoleh di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti puskesmas, dokter keluarga, klinik swasta, dan rumah sakit.
Baca juga: Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Pria Menurut Kemenkes
Penyebab obesitas
freepik/anastasiakazakova Ilustrasi obesitas, salah satu ciri sindrom metabolik
Berikut adalah penyebab seseorang terkena penyakit obesitas:
- Pola makan:
- Makan berlebihan (porsi besar).
- Sering makan dan tidak teratur.
- Sering mengemil (kudapan).
- Makan dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat (terburu-buru).
- Menghindari makan pagi sehingga menambah porsi makan siang dan atau malam.
- Banyak mengonsumsi makanan gorengan, berlemak, dan manis-manis.
- Kurang makan sayur dan buah.
Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal agar Dapat Terhindar dari Obesitas
- Pola aktivitas:
- Sering menonton televisi, bermain komputer, dan game tanpa melakukan aktivitas lebih dari 2 jam per hari.
- Kurang latihan fisik.
- Aktivitas fisik yang dilakukan secara terus menerus kurang dari 30 menit per hari.
- Kurang gerak (misalnya lebih senang menggunakan kendaraan bermotor daripada jalan kaki, menggunakan lift daripada tangga, dan sebagainya).
Baca juga: Kenali Ciri Kucing Obesitas dan Cara Mengatasinya
- Faktor lain
Faktor lain yang berpengaruh terhadap obesitas antara lain:
- Genetik
- Ketidakseimbangan hormonal
- Terapi obat tertentu seperti kortikosteroid, kontrasepsi oral, gangguan psikologis (stres), dan kondisi medis lainnya.
Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal hingga Obesitas
P2PTM Kemenkes RI
Penyebab Obesitas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.