PINGSANNYA puluhan orang saat nonton NCT 127 di ICE BSD membuat konser Boyband asal Korea Selatan itu dihentikan atas rekomendasi pihak Kepolisian (优游国际.com, 4/11/2022)
Tindakan sigap dan persuasif Kepolisian yang ditindaklanjuti Promotor pertunjukan ini, tentu meninggalkan kekecewaan pada penonton, tetapi di sisi yang lain telah menyelamatkan mereka dari "tragedi" fatal.
Beruntunnya tragedi, yang menyebabkan korban dalam keramaian dan membludaknya massa adalah hal yang tidak bisa dianggap biasa.
Sikap dan karakter massa harus dikaji dan diteliti lebih lanjut. Apalagi jika dikaitkan dengan fenomena euforia publik setelah begitu lama "terkekang" social distancing karena pandemi.
Faktor euforia ini memicu kebahagiaan ekstrem pada situasi tertentu yang bisa melebihi kewajaran.
Hal ini bisa disebabkan suasana hati, dan kebahagiaan yang tidak mencerminkan empiris keadaan yang sesungguhnya, setelah sekian lama terbelenggu social distancing.
Pandemi covid 19 telah memaksa dan menutup rapat pertemuan luring apalagi keramaian dalam jumlah massa yang besar.
Saat aturan dan kebijakan itu dilongggarkan, dan massa bebas berkerumun, apalagi bisa menyaksikan artis favorit atau kesebelasan kebanggaan, maka hiruk-pikuk dan euforia luar biasa itu terjadi.
Berbasis pengalaman di Kanjuruhan, di Itaewon, di Senayan, dan terakhir ICE BSD, masyarakat perlu diberi pengertian tentang dampak "kebebasan” setelah social distancing itu.
Bahwa keramaian dan luapan massa penonton saat ini memang "beda rasa" dengan sebelum pandemi. Spirit euforia sangat terasa dan memengaruhi prilaku di tempat pertunjukan atau stadion.
Siapapun, sudah saatnya lebih antisipatif dan mengukur diri. Tidak perlu memaksa berdesakan atau merangsek ke sudut-sudut lokasi yang sudah penuh sesak apalagi tak terkendali.
Membiasakan diri tertib, dan menjaga diri sendiri dari kemungkinan terjatuh, pingsan, dan terinjak di tengah masa yang tak terkendali, adalah langkah preventif pertama yang harus dilakukan.
Dengan kata lain tidak perlu memaksakan diri, jika bisa diprediksi risikonya akan fatal.
Jumlah massa sesuai kapasitas juga tidak menjamin keamanan jika perilaku saling dorong, emosi tak terkendali, dan berebut mendekat ke sang idola tetap terjadi. Selain antisipasi seting ruangan oleh penyelenggara, sikap penonton juga sangat menentukan.
Kuncinya, jadilah penonton yang tertib, santun, dan disiplin, karena dengan cara itu kita bisa menikmati pertunjukan atau pertandingan apapun dengan nyaman dan berkualitas.