KOMPAS.com - Umumnya, gejala Covid-19 pada anak-anak dan bayi lebih ringan daripada orang dewasa.
Bahkan beberapa anak yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda sakit sama sekali.
Akan tetapi seiring dengan meningkatnya infeksi, ada sedikit peningkatan rawat inap anak-anak.
Hal tersebut seperti disampaikan Dr. Stephanie Silvera, profesor di Departemen Kesehatan Masyarakat Universitas Montclair.
“Penting untuk tidak berasumsi bahwa anak Anda akan memiliki kasus ringan dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan,” kata Dr. Silvera, dilansir dari laman 25 Juli 2022.
Baca juga: Subvarian Baru Omicron BA.4.6 Terkonfirmasi di Inggris, Ini Gejalanya
Menurut dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John di California, Daniel S. Ganjian, MD, FAAP, pihaknya tidak melihat banyak anak-anak yang terinfeksi varian Omicron mengalami kehilangan indera perasa dan penciuman.
“Yang biasa kita lihat adalah demam, batuk, dan pilek. Terkadang kita juga melihat muntah dan diare,” kata Ganjian, dikutip dari laman 19 Januari 2022.
Ganjian mengatakan bahwa anak-anak dengan Omicron mungkin juga mengalami croup, atau batuk yang terdengar keras.
“Kedengarannya seperti anjing laut yang menggonggong ketika mereka batuk,” imbuh Ganjian.
Profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School Maya Ramagopal, MD, mengatakan gejala pada anak-anak dapat serupa dengan orang dewasa. Akan tetapi ada gejala khusus.
Baca juga: Apa Saja Gejala Omicron Baru? Ini Perinciannya
"Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas, menyebabkan batuk yang khas atau seperti anjing laut. Karena saluran napas bagian atas lebih sempit pada anak-anak daripada orang dewasa, bahkan sedikit pembengkakan hingga menyebabkan gejala croup," kata Ramagopal.
Croup adalah penyakit umum pada anak-anak yang menyebabkan pembengkakan kotak suara (alias laring) dan tenggorokan (trakea).
Pembengkakan itu menyebabkan saluran udara di bawah pita suara menyempit, membuat pernapasan menjadi bising dan sulit. Croup paling sering terjadi pada anak-anak antara usia tiga bulan hingga lima tahun.
Setelah usia itu, kejadian croup tidak terlalu umum karena tenggorokan pada anak menjadi lebih besar dan pembengkakan cenderung tidak mengganggu pernapasan mereka.
Baca juga: Mengenal Croup, Gejala Khusus Infeksi Omicron pada Anak
Dilansir 22 Juni 2022, wanita yang terinfeksi virus corona, dalam kasus yang sangat jarang, dapat menularkan penyakit itu kepada bayinya.