Pada Sabtu (13/8/2022), otoritas kesehatan di Shanghai mengatakan bahwa mereka mendeteksi satu kasus bergejala dan tiga tanpa gejala sehari sebelumnya.
Baca juga: Pfizer Kantongi Izin BPOM, Kapan Pemberian Vaksinasi Booster untuk Remaja?
Provinsi selatan Hainan saat ini merupakan wilayah yang paling parah dilanda China, dengan 594 kasus bergejala dan 832 kasus tanpa gejala dalam 24 jam terakhir.
Pembatasan ketat dan penguncian di tujuan wisata populer diperkirakan akan berlangsung selama akhir pekan.
Pada hari yang sama, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan total 2.144 infeksi Covid-19 baru, dengan rincian 704 bergejala dan 1.440 tidak menunjukkan gejala.
Baca juga: Jenis Vaksin Booster Kedua Berdasarkan Booster Pertama, Apa Saja?
Korea Utara telah mencabut mandat masker dan melonggarkan pembatasan virus lainnya pada Sabtu.
Ini terjadi beberapa hari setelah Kim Jong Un menyatakan kemenangan atas virus corona.
Korea Utara sebelumnya menyalahkan Seoul karena menyebabkan wabah Covid-19 di Utara dan mengancam akan "memusnahkan" pihak berwenang Korea Selatan apabila diperlukan.
"Langkah wajib mengenakan masker dicabut di semua area kecuali area garis depan dan perbatasan kota, mengingat seluruh negara berubah menjadi zona bebas epidemi," tulis kantor berita resmi Korea Central News Agency (KCNA).
Baca juga: Apa Itu Epidemi Infeksi Usus yang Merebak di Korea Utara?
Jarak sosial dan tindakan anti-virus lainnya juga dicabut kecuali untuk wilayah perbatasan.
Orang-orang dengan gejala penyakit pernapasan disarankan untuk memakai masker dan warga Korea Utara didesak untuk tetap waspada terhadap hal-hal yang tidak normal.
Sejak akhir April, Korea Utara telah mencatat hampir 4,8 juta kasus demam dan hanya mengidentifikasi sebagian kecil dari mereka sebagai Covid-19.
Dari kasus itu, 74 di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Sempat Dikabarkan Sakit, Apa Penyebab Kim Jong-un Kini Tampak Kurus?