KOMPAS.com - Kini, banyak pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah setelah terinfeksi virus corona.
Mereka yang menjalani perawatan di rumah sakit diutamakan yang mengalami gejala berat.
Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah juga harus disiplin memantau kondisi tubuhnya dan mengetahui kapan saatnya harus meminta bantuan medis.
Lalu, apa saja yang bisa dikonsumsi dan harus dihindari pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah?
Baca juga: Isoman, Berapa Batas Aman Saturasi Oksigen dan Kapan Butuh Bantuan Medis?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merinci obat apa saja yang bisa diminum dan kapan obat itu diminum.
Obat yang diminum
Dilansir dari akun resmi Instagram WHO Indonesia, @whoindonesia, disebutkan apa saja obat yang bisa dikonsumsi dan obat apa yang harus dihindari pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
View this post on Instagram
Obat yang diminum jika mengalami demam, nyeri otot, atau sakit kepala, yakni:
Yang perlu diperhatikan, Covid-19 dengan gejala berat dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder dan infeksi jamur.
Jika hal ini terjadi, biasanya tenaga kesehatan menyarankan antibiotik atau antijamur. Ikuti instruksi tersebut dengan ketat.
Pasien Covid-19 yang menjalani isoman diimbau untuk tak melakukan pengobatan sendiri, tanpa pengawasan tenaga kesehatan.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang harus dihindari oleh pasien Covid-19 agar pengobatan dapat berjalan lancar dan efektif.
Baca juga: Khusus untuk DKI Jakarta, Ini Cara Dapatkan Obat Gratis bagi Pasien Isoman Covid-19
Sementara itu, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr Alexander Ginting mengatakan, obat-obat yang disarankan untuk diminum oleh pasien Covid-19 yang menjalani isoman adalah paket obat Covid-19 untuk gejala ringan.
"Obat-obat paket Covid (gejala) ringan," ujar Alex saat dihubungi 优游国际.com, Minggu (11/7/2021).
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telah disediakan obat dan vitamin untuk pasien Covid-19 secara gratis melalui telemedicine.