优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Ramai Masker Wajah dari Yoghurt dan Bisa Dimakan, Ini Kata Dokter

优游国际.com - 20/03/2021, 20:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ramai di media sosial, orang-orang ramai menggunakan yoghurt untuk dijadikan masker wajah.

Masker ini tak hanya untuk pelapis muka, tetapi ternyata juga bisa diicip atau dimakan.

Seperti yang ditwit oleh akun @yourbaeutybase pada 18 Maret lalu. "{Mu} ini serius bisa? jangan s-a-l-t-y ya," tulis akun @yourbaeutybase.

Begitu juga unggahan video yang banyak diunggah oleh pengguna di media sosial TikTok.

Favorite aku bgt yang simple dan praktis dari ????????

Apakah masker wajah dari yoghurt ini bisa digunakan? Seberapa efektif? Simak penjelasan dari dokter berikut ini.

Baca juga: Ramai soal Masker Wajah Abal-abal, Bagaimana Cara Membedakannya?

Hati-hati penggunaannya

Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ismiralda Oke Putranti mengatakan, produk susu dipercaya mengandung bahan aktif.

Bahan aktif ini dapat membantu menjaga kelembapan dan kulit yang bersih dan cerah.

"Dalam produk susu ada kandungan lactic acid dan alfa hydroxy acid (AHA) yang dapat membantu mengangkat sel kulit mati, merangsang pertumbuhan kulit baru yang lebih baik dan sehat," ujar Oke saat dihubungi 优游国际.com, Sabtu (20/3/2021).

Menurutnya, produk susu cukup efektif untuk peremajaan kulit, anti wrinkle, dan jerawat. Ia juga membantu penyembuhan atau bekas luka, serta meratakan warna kulit.

Namun, meski terdapat banyak manfaat, penggunaan produk susu yang diaplikasikan di wajah dengan tujuan melembabkan atau mencerahkan masih sedikit sekali dan kurang sahih.

Dokter spesialis kulit dan dosen FK Universitas Mataram  mengatakan, penggunaan produk susu ini cenderung kepada efek plasebo atau efek segar saja.

Lantaran berbahan dari yoghurt, Dedi menggolongkan masker yoghurt ini sebagai produk do it yourself atau produk racikan rumahan.

"Boleh saja menggunakan, tapi mesti hati-hati, karena vehikulum atau zat pembawa produk yoghurt atau susu untuk makanan dan untuk dioleskan itu berbeda," ujar Dedi saat dihubungi 优游国际.com, Sabtu (20/3/2021).

Selain itu, kandungan susu atau yoghurt terdiri dari asam dan derajat keasaman yang berbeda atau tidak kompatible dengan pH kulit, yang cenderung bisa membuat iritasi.

Baca juga: Ramai soal Produk Masker Organik, Begini Cara Ceknya di BPOM

Anjuran pemakaian

Sementara itu, Oke mengungkapkan bahwa masker yoghurt secara umum dapat digunakan maksimal seminggu sekali.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau