优游国际

Baca berita tanpa iklan.

BMKG Ingatkan soal Radiasi Sinar UV di Jabodetabek, Apa Dampaknya bagi Kulit?

优游国际.com - 02/07/2020, 12:20 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan soal indeks radiasi sinar ultraviolet (UV) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis (2/7/2020).

Melalui akun Instagram-nya, BMKG menyebutkan, indeks UV pada pukul 10.00-11.00 WIB dan 12.00-13.00 WIB berisiko bahaya hingga sangat tinggi.

Sementara, pada pukul 14.00-15.00 WIB indeks UV berisiko bahaya rendah hingga sedang.

Menurut BMKG, radiasi sinar UV risiko tinggi berpotensi merusak kulit dan mata jika tak mennggunakan perlindungan.

Seperti apa dampak sinar ultraviolet bagi kulit?

Baca juga:

Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan dokter di RSUD Prof dr Margono Soekardjo, Ismiralda Okke Putranti, mengatakan, satu-satunya efek baik sinar ultraviolet adalah membantu pembentukan vitamin D.

Selebihnya, sinar UV disebut memiliki efek buruk lebih banyak terutama untuk kulit.

“Efek akut dibagi menjadi efek akut dan efek kronik,” kata dr. Okke saat dihubungi 优游国际.com, Kamis (2/7/2020).

Ia menjelaskan, efek akut itu meliputi terjadinya sunburn dan tanning.

Sementara, efek kronik terkait dengan penuaan dini dan risiko memicu adanya keganasan kulit.

“Ini disebabkan sinar UV yang masuk ke dalam kulit akan menyebabkan kerusakan DNA dalam sel kulit. Kerusakan DNA ini akan memacu berbagai reaksi,” ujar Okke.

Reaksi yang bisa muncul berupa peradangan yang kemudian menjadi sunburn, serta memicu melanosit untuk memproduksi pigmen lebih banyak.

Dampaknya, kulit menjadi lebih gelap bahkan bisa terjadi kelainan pigmentasi seperti melasma.

Ilustrasi sinar ultravioletShutterstock Ilustrasi sinar ultraviolet
Adapun, paparan kronik dapat mengakibatkan adanya kerusakan DNA yang akan menyebabkan perubahan atau mutasi genetik yang berakibat terjadinya degenerasi kelogen.

Hal ini bisa menyebabkan terjadinya penuaan dini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Aksi Perempuan China Nekat Halangi Pintu Kereta Api Tertutup karena Rekannya Tertinggal

Aksi Perempuan China Nekat Halangi Pintu Kereta Api Tertutup karena Rekannya Tertinggal

Tren
Kronologi Lengkap Kecelakaan Tol Cisumdawu Hari Ini: Travel Ringsek, 3 Orang Tewas

Kronologi Lengkap Kecelakaan Tol Cisumdawu Hari Ini: Travel Ringsek, 3 Orang Tewas

Tren
Profil Kardinal Suharyo, Wakili Indonesia dalam Konklaf Pemilihan Paus

Profil Kardinal Suharyo, Wakili Indonesia dalam Konklaf Pemilihan Paus

Tren
Hidup Sederhana, Kekayaan Bersih Paus Fransiskus saat Wafat Setara Rp 2,2 Juta

Hidup Sederhana, Kekayaan Bersih Paus Fransiskus saat Wafat Setara Rp 2,2 Juta

Tren
Hotel di Jepang Tuntut Turis Israel Menyatakan Tidak Terlibat Kejahatan Perang

Hotel di Jepang Tuntut Turis Israel Menyatakan Tidak Terlibat Kejahatan Perang

Tren
Berkaca dari Kasus Scam Online di Kamboja, Mengapa Banyak WNI Terjebak Kerja Ilegal?

Berkaca dari Kasus Scam Online di Kamboja, Mengapa Banyak WNI Terjebak Kerja Ilegal?

Tren
Hasan Nasbi Mundur dari Jabatan Kepala PCO, Apakah Terkait Komentar Kepala Babi Dimasak?

Hasan Nasbi Mundur dari Jabatan Kepala PCO, Apakah Terkait Komentar Kepala Babi Dimasak?

Tren
Penyebab Kecelakaan Tol Cisumdawu Hari Ini, 3 Orang Meninggal di TKP

Penyebab Kecelakaan Tol Cisumdawu Hari Ini, 3 Orang Meninggal di TKP

Tren
Mengenal Suster Genevieve, Sahabat Paus Fransiskus yang Hadir di Vatikan dengan Jaket dan Ransel

Mengenal Suster Genevieve, Sahabat Paus Fransiskus yang Hadir di Vatikan dengan Jaket dan Ransel

Tren
Town Hall Danantara Tiba-tiba Digelar Tertutup Saat Prabowo mulai Bicara, Ada Apa?

Town Hall Danantara Tiba-tiba Digelar Tertutup Saat Prabowo mulai Bicara, Ada Apa?

Tren
10 Herbal yang Dapat Membantu Meredakan Penyakit GERD, Apa Saja?

10 Herbal yang Dapat Membantu Meredakan Penyakit GERD, Apa Saja?

Tren
Alasan Hasan Nasbi Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, karena Polemik Kepala Babi?

Alasan Hasan Nasbi Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, karena Polemik Kepala Babi?

Tren
Ramai Narasi Kebiasaan Merokok Bikin Mudah Emosi, Benarkah?

Ramai Narasi Kebiasaan Merokok Bikin Mudah Emosi, Benarkah?

Tren
Cara Memasukkan Tanda Tangan di File Word, Berikut Langkah-langkahnya

Cara Memasukkan Tanda Tangan di File Word, Berikut Langkah-langkahnya

Tren
Saat TNI AL Nunggak Rp 3,2 T ke Pertamina dan Tidak Punya Sensor Bawah Laut

Saat TNI AL Nunggak Rp 3,2 T ke Pertamina dan Tidak Punya Sensor Bawah Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau