Dilansir dari Active Wild (14/1/2021), primata adalah hewan mamalia dalam ordo Primata.
Primata berevolusi dari nenek moyang penghuni hutan yang beradaptasi dalam kehidupan arboreal (penghuni pohon).
Karena itu, primata memiliki bahu yang fleksibel dan tangan yang cekatan.
Homo sapiens, simpanse, bonobo, serta monyet termasuk ke dalam spesies primata.
Lantas, bagaimana penemuan unik ilmuwan terkait primata ini?
Primata hidup secara berkelompok sejak zaman dinosaurus
Ilmuwan memperkirakan primata kali pertama muncul sekitar 80 sampai 90 juta tahun yang lalu, pada zaman yang sama saat dinosaurus masih berkeliaran di bumi.
Fosil primata tertua yang pernah ditemukan adalah tulang hewan Plesiadapis yang berukuran sebesar lemur dan hidup sekitar 55 juta tahun yang lalu.
Primata mulai terbagi menjadi beberapa kelompok seiring berjalannya waktu.
Kelompok pertama yaitu prosimia. Berikutnya adalah monyet Dunia Baru (New World) dan kemudian Monyet Dunia Lama (Old World).
Monyet Dunia Lama hidup di Asia dan Afrika, serta memiliki bentuk lubang hidung yang mengarah ke bawah.
Sementara itu, Monyet Dunia Baru tinggal di Amerika Tengah dan Selatan, serta memiliki lubang hidung yang mengarah ke luar.
Kera baru muncul sekitar jutaan tahun kemudian. Kera dan monyet Dunia Lama memiliki nenek moyang yang sama.
Baru sekitar 17 juta tahun yang lalu, kera terbagi menjadi dua kelompok, yakni kera kecil dan kera besar.
Kera kecil terdiri dari siamang, sementara kera besar meliputi simpanse, bonobo, gorila, orangutan, dan manusia.
Spesies primata terus bertambah
Ilmuwan tidak mengetahui berapa banyak spesies primata yang masih hidup hingga saat ini secara persis.
Namun, diperkirakan mencapai 500 spesies. Walaupun begitu, spesies primata yang baru masih terus ditemukan.
Sejak tahun 1990, ditemukan 130 spesies dan subspesies primata yang baru.
Prosimia, spesies primata tertua memiliki ukuran yang kecil dan bermata besar.
Spesies ini hidup di pohon serta memiliki cengkeraman yang kuat dan ekor yang panjang untuk menjaga keseimbangan.
Sementara itu, subspesies terkecil di dunia adalah marmoset kerdil yang hidup di hutan hujan Amazon.
Sebagian primata pemakan daging
Sebagian besar primata bersifat omnivora atau pemakan tumbuhan dan hewan.
Namun, beberapa spesies mengonsumsi daging lebih banyak daripada yang lain.
Spesies tarsius dan beberapa Homo sapiens, misalnya di Kutub Utara, adalan contohnya.
Selain itu, Neanderthal juga merupakan pemakan daging.
Di sisi lain, simpanse dan bonobo lebih banyak mengonsumsi buah. Akan tetapi, mereka juga berburu hewan kecil seperti monyet, burung, dan antelop kecil.
Ketika berburu, simpanse sering bekerja dalam kelompok untuk mengejar dan menyudutkan mangsa, serta terkadang memakai alat seperti tombak .
Sementara itu, gorila dan orangutan sangat jarang memakan daging di alam liar.
Terakhir, ilmuwan menemukan monyet kapusin memakan bangkai anggota spesies mereka sendiri. Selain itu, mereka juga memakan kadal, katak, burung, dan hewan pengerat kecil.
Kebanyakan primata memiliki ibu jari yang berlawanan
Sebagaian besar primata memiliki kondisi ibu jari yang berlawanan. Dengan memiliki ibu jari yang berlawanan, kedua ibu jari primata dapat menyentuh ujung semua jari lainnya.
Contohnya, kera besar memiliki ibu jari yang dapat saling berlawanan pada kedua tangan dan kaki mereka.
Mereka menggunakan jari-jari yang cekatan ini untuk memegang peralatan, berayun di antara cabang-cabang pohon, dan saling merawat.
Selain itu, hampir setiap spesies kera besar menggunakan peralatan.
Gorila menggunakan tongkat untuk mengukur kedalaman air. Orangutan menggunakan peralatan batu sebagai palu.
Simpanse menggunakan tongkat untuk memakan semut dan rayap, dan mereka terlihat menggunakan massa spons dari daun yang dikunyah untuk menyerap air untuk diminum.
Mereka juga menggunakan peralatan batu untuk memecahkan kacang.
Sementara itu, monyet Dunia Lama, menggunakan ibu jari yang berlawanan untuk memegang makanan.
Di sisi lain, terdapat sebagian kecil primata yang memiliki ibu jari tidak berlawanan.
Contohnya adalah marmoset dan tarsius. Akibatnya, mereka tidak bisa berputar atau bergerak melintasi telapak tangan untuk menyentuh jari-jari lainnya.
Kemudian, terdapat jenis primata yang hampir tidak memiliki ibu jari sama sekali, yaitu monyet colobus dan monyet laba-laba.
Mereka memiliki ibu jari yang kecil, pendek, dan tidak berfungsi. Dengan begitu, mereka hanya memiliki empat ibu jari yang berguna.
Monyet colobus menggunakan tangan tersebut untuk melompat dan berayun, sementara monyet laba-laba bergantung pada ekornya untuk memegang.
/tren/read/2025/04/17/110000265/ilmuwan-temukan-4-fakta-menarik-tentang-evolusi-primata-apa-saja-